Salat taubat (sholat taubat) dapat dikerjakan untuk memohon ampunan. Berikut ini niat serta tata cara, hingga doa salat taubat.
Setiap manusia pasti berbuat salah. Namun, Rasulullah SAW bersabda sebaik-baiknya orang adalah yang bertaubat akan kesalahannya.
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Setiap anak keturunan Adam adalah orang yang berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang yang bertaubat." (HR Ibnu Majah)
Dikutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), Syekh Nawawi Banten dalam kitab Nihayatiz Zain menuturkan salat taubat merupakan salat sunah yang dilakukan untuk memohon ampun dan dilaksanakan sebanyak dua rakaat.
Baca juga: Kisah di Balik Tasbih Nabi Yunus |
Niat Salat Taubat
Tidak jauh berbeda dengan salat lain, alangkah baiknya jika salat taubat didahului oleh membaca niat. Dikutip detikHikmah dari buku Panduan Shalat untuk Wanita karya Ria Khoerunnisa, niat salat taubat adalah sebagai berikut.
Arab:
أصلى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya:
Saya niat salat taubat dua rakaat Lillahi Ta'aalaa.
Tata Cara Salat Taubat
Salat taubat tidak berbeda dengan salat pada umumnya. Setelah membaca niat, salat taubat dapat dimulai dengan mengikuti tata cara berikut ini.
- Membaca niat dan dikerjakan untuk memohon ampunan
- Takbiratul ihram
- Membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek
- Rukuk
- Iktidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud
- Melaksanakan rakaat kedua sama halnya dengan rakaat pertama
- Duduk tahiyat akhir
- Salam
- Membaca doa salat taubat
Doa Salat Taubat
Usai melaksanakan salat taubat, ada baiknya untuk melanjutkan dengan membaca doa dan istigfar sebagai wujud kesungguhan dalam memohon ampun kepada Allah SWT. Membaca doa dan istigfar juga merupakan bentuk atas tekad yang kuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Di bawah ini ada beberapa bacaan doa dan istighfar yang dapat dilantunkan setelah salat taubat, seperti yang dirangkum dari situs Nahdlatul Ulama.
Doa Nabi Adam dan Siti Hawa
Doa ini dibaca oleh Nabi Adam dan Siti Hawa ketika taubat dari kesalahan yang dilakukan dan merupakan penggalan dari Surah Al-A'raf ayat 23.
Arab:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَرَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Latin:
Rabbana zhalamna anfusana. Wa illam taghfir lana wa tarhamna, lanakunanna minal khasirina.
Artinya:
Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi.
Doa Nabi Yunus
Doa ini dibaca oleh Nabi Yunus ketika melewati tiga kegelapan, yaitu kegelapan malam, kegelapan di bawah permukaan laut, dan kegelapan ketika berada di dalam perut ikan. Doa yang dilantunkan oleh Nabi Yunus juga merupakan salah satu penggalan dari surah di Al-Qur'an, Al-Anbiya ayat 87.
Arab:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Latin:
La ilaha illa anta. Subhanaka inni kuntu minaz zhalimina.
Artinya:
Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. (QS. Al-Anbiya: 87)
Doa Taubat Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW diketahui juga mengajarkan lafal pengakuan dosa yang kemudian dianjurkan oleh para ulama untuk dibaca setelah membaca tasyahud akhir sebelum salam.
Arab:
اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ
Latin:
Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsiran (tercatat 'kabiran' pada sebagian riwayat), wa la yaghfirud dzunuba illa anta, faghfir li maghfiratan min 'indika, warhamni, innaka antal ghafūrur rahīmu.
Artinya:
Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat 'yang besar'). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang.
Sedangkan pada riwayat lain, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk membaca doa berikut ini.
Arab:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيْئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي؛ وَخَطَئِي وَعَمْدِي؛ وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Latin:
Allahummaghfir li khathi'ati wa jahli, wa israfi fī amri, wa ma anta a'lamu bihi minni. Allahummaghfir li jiddi wa hazli, wa khatha'i wa 'amdi. Wa kullu dzālika 'indi. Allāhummaghfir li ma qadamtu wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a'lantu, wa ma anta a'lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, wa anta 'ala kulli syai'in qadirun.
Artinya:
Tuhanku, ampunilah kekeliruan dan kebodohanku, kelewatanbatasku dalam sebuah hal, dan dosaku yang mana Kau lebih tahu dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku dalam serius dan gurauanku, kekeliruan dan kesengajaanku. Apa pun itu semua berasal dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku yang terdahulu dan terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan kunyatakan, dan dosa yang mana Kau lebih tahu dariku. Kau maha terdahulu. Kau maha terkemudian. Kau maha kuasa ata segala sesuatu.
Lafal Taubat Syekh Abdul Wahhab Sya'roni
Di dalam karyanya, I'anatut Tholibin, Sayid Bakri bin M Sayid Syatho Dimyathi mengutip ucapan Syekh Abdul Wahhab Sya'roni untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
عن سيدي عبد الوهاب الشعراني ـ نفعنا الله به ـ أن من واظب على قراءة هذين البيتين في كل يوم جمعة، توفاه الله على الإسلام من غير شك، وهما: إِلَهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلًا وَلَا أَقْوَى عَلَى نَارِ الجَحِيْمِ فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِيْ فَإِنَكَ غَافِرُ الذَنْبِ العَظِيْمِ
Artinya: Dari Syekh Abdul Wahhab Sya'roni, semoga Allah memberikan maslahat kepada kita berkat Syekh Wahhab, bahwa siapa saja yang melazimkan dua bait ini setiap hari Jumat, maka Allah akan ambil ruhnya dalam keadaan Islam tanpa ragu sedikitpun.
Kedua bait syair itu berbunyi: Ilahi lastu lil Firdausi ahla. Wa la aqwa ala naril jahimi. Fa hab li taubatan waghfir dzunubi. Fainnaka ghafirudz dzanbil 'azhimi.
Artinya: Tuhanku, aku bukanlah penghuni yang pantas surga-Mu. Aku pun tidak sanggup masuk neraka. Karena itu, bukalah pintu tobat-Mu. Ampunilah segenap dosaku. Karena sungguh Engkau ialah Zat yang maha pengampun.
Berikut tadi niat, tata cara, serta doa yang dapat dibaca ketika melaksanakan salat taubat. Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)