Kisah di Balik Tasbih Nabi Yunus

Kisah di Balik Tasbih Nabi Yunus

Alifia Kamila - detikJatim
Minggu, 25 Feb 2024 17:37 WIB
Islamic concept: The holy Quran and Tasbih (rosary beads) on dark background
Ilustrasi bertasbih Nabi Yunus/Foto: Getty Images/iStockphoto/Avid Photographer. Travel the wo
Surabaya -

Ada banyak amalan yang bisa dikerjakan saat Nisfu Syakban yang jatuh pada hari ini, Minggu (25/2/2024). Salah satunya membaca tasbih Nabi Yunus sebanyak 2.375 kali.

Dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), tasbih Nabi Yunus merupakan penggalan dari Surah Al-Anbiya ayat 87 sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Berikut bacaan tasbih Nabi Yunus.

Bacaan Tasbih Nabi Yunus

Arab:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latin:

Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzoolimiin.

Artinya:

Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. (QS. Al-Anbiya: 87)

ADVERTISEMENT

Keistimewaan Tasbih Nabi Yunus pada Nisfu Syakban

Membaca tasbih Nabi Yunus pada Nisfu Syakban memiliki keutamaannya. Menurut sebagian ulama, mengamalkan tasbih Nabi Yunus sebanyak 2.375 kali saat Nisfu Syakban dapat memberi perlindungan selama setahun.

Itu seperti yang dikatakan oleh Syekh Abdul Hamid Qudus dalam Kitab Kanzun Najah Was Surur:

فإن تلاوة هذه الآية في هذه الليلة بالعدد المذكور تكون أمانا فى ذلك العام من البلايا والأوهام

Artinya: Siapa yang membaca dzikir ini di malam nisfu Sya'ban sebanyak 2375 kali, maka dengan izin Allah Taala, ia akan diberikan perlindungan dari bala sampai tahun akan datang.

Kisah di Balik Tasbih Nabi Yunus

Seperti yang sudah diketahui oleh umat Islam, tasbih ini dibaca oleh Nabi Yunus ketika berada di dalam perut ikan paus. Berkat membaca doa ini, Nabi Yunus dapat keluar dari perut ikan tersebut dengan selamat.

Nabi Yunus diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah di suatu kota bernama Ninawa yang dekat dengan Negeri Mosul, Irak. Namun, penduduk setempat bersikap tak acuh atas ajakan menyembah Allah SWT yang diserukan oleh Nabi Yunus.

Nabi Yunus pun pergi dari kota tersebut sembari berdoa kepada Allah agar mendatangkan azab kepada warga Ninawa. Setelah merasa putus asa atas penolakan yang diterimanya, Nabi Yunus memutuskan untuk ikut ke dalam suatu kapal.

Namun, di tengah laut keadaan memburuk dan membuat kapal oleng. Karena kapal yang hampir tenggelam, harus ada salah satu penumpang yang dilempar ke laut.

Diadakanlah pengundian untuk menentukan penumpang yang harus dilempar ke laut. Undian pertama jatuh kepada Nabi Yunus, tetapi mereka menolak. Pengundian diadakan hingga tiga kali dan tetap jatuh ke tangan Nabi Yunus.

Nabi Yunus kemudian menceburkan diri ke laut. Saat tubuhnya sudah tenggelam di lautan, seekor ikan paus datang dan menelan Nabi Yunus.

Selama di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus banyak berdoa dan berzikir laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzoolimiin. Berkat mengamalkan zikir tersebut, Nabi Yunus diselamatkan oleh Allah dan dapat keluar dari perut ikan tersebut setelah terjebak selama 40 hari.


Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/iwd)


Hide Ads