Niat Salat Nisfu Syakban Sendiri di Rumah

Niat Salat Nisfu Syakban Sendiri di Rumah

Najza Namira Putri - detikJatim
Sabtu, 24 Feb 2024 16:43 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi salat Nisfu Syakban sendiri di Rumah/Foto: Dok.Detikcom
Surabaya -

Salat Nisfu Syakban (sholat Nisfu Syaban) bisa dilakukan sendiri di rumah. Berikut ini niatnya.

Salat Nisfu Syakban dilakukan pada malam Nisfu Syakban. Tahun ini, malam Nisfu Syakban jatuh pada Sabtu (24/2/2024), atau malam ini.

Salat sunah tersebut terdiri dari dua rakaat paling sedikit. Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki mengatakan tidaklah tercela menambahkan niat lain ke dalam suatu salat sunnah, dengan catatan setelah ikhlas karena Allah.

لا يقدح في نية المصلي إذا ما نوى بعد الإخلاص لله بصلاته نية أخرى مندرجة تحت نيته الأصلية ومضافة إليها

Artinya: Dalam niat orang yang salat setelah ia meniati salatnya dengan ikhlas karena Allah, tidak tercela ada niat lain yang masuk ke dalam niat asalnya dan niat itu ditambahkan kepadanya.

ADVERTISEMENT

Waktu Salat Nisfu Syakban

Salat ini dapat dikerjakan setelah salat magrib hingga sebelum salat isya. Dengan kata lain, dapat dikerjakan di antara salat magrib dan isya. Salat Nisfu Syakban juga bisa dilaksanakan pada waktu sepertiga malam.

Niat Salat Nisfu Syakban Sendiri di Rumah

Berikut ini bacaan niat salat Nisfu Syakban munfarid atau sendiri. Mulai aksara Arab, Latin, dan terjemahan.

Arab:

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin:

Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini lillâhi ta'ala.

Artinya:

Aku niat salat sunah nisfu syakban dua rakaat karena Allah Ta'ala, Allahu Akbar.

Tata Cara Salat Nisfu Syaban

Adapun tata cara pelaksanaan salat Nisfu Syakban secara berjemaah dan sendiri (munfarid) sebagai berikut:

  1. Membaca niat salat
  2. Takbiratul ihram
  3. Rakaat pertama, membaca doa iftitah dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek. Dianjurkan membaca Al-Ikhlas 10 kali
  4. Rukuk diiringi bacaan doa rukuk
  5. I'tidal diiringi bacaan doa I'tidal
  6. Sujud diiringi bacaan doa sujud
  7. Duduk diantara dua sujud diiringi bacaan doanya
  8. Sujud kedua diiringi bacaan doa sujud
  9. Berdiri rakaat kedua membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca Al-Ikhlas 10 kali.
  10. Rukuk diiringi bacaan doa rukuk
  11. I'tidal diiringi bacaan doa I'tidal
  12. Sujud diiringi bacaan doa sujud
  13. Duduk di antara dua sujud diiringi bacaan doanya
  14. Sujud kedua diiringi bacaan doa sujud
  15. Duduk tahiyat akhir
  16. Salam

Menurut Syekh KH Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin, setelah mengerjakan salat sunah Nisfu Syakban disarankan untuk mengakhiri dengan salat lidaf'il bala, dengan dilanjutkan khataman.

Doa Setekah Salat Nisfu Syakban

Setelah melaksanakan salat Nisfu Syakban, hendaknya membaca doa Nisfu Syakban sebagai berikut:

Arab:

أَللّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَاالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَآإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَالَّلاجِـءِيْنَ، وَجَارَالْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَأمَانَ الْخَاءِفِيْنَ. أَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّ أَوْمَحْرُوْمًا أَوْمَطْرُوْدًا أَوْمُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ. اللّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَا بِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ. إِلٰهِي بِالتَّجَلِّيِّ الْأَعْظَامِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ: أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْإِكْرَمُ. وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Latin:

Allahumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaika, yâ dzâl jalâli wal ikrâm, yâ dzath thauli wal in'am, lâ ilaha illâ anta zhaharal lâjîna wa jâra al-mustajîrîna wa amâna al-khâ'ifîna.

Allahumma in kunta katabta 'indaka fi ummil kitâbi asyqiyâ au mahrûmîn au mathrûdîna au muqtaranan 'alainâ fîl arzâqi fâmhu.

Allahumma bifadhlika syaqâwatanâ wa hirmânanâ wa thardânâ wa taqtîra arzâqinâ wa atsbitnâ indaka fî ummil kitâbi su'adâ'a marzûqîna muwaffaqînâ lil khairâti fa'innaka qulta wa qauluku al-haqqu fî kitâbika al-munazzali 'alâ lisâni nabiyyika al-mursali yamhullâhu mâ yasya'u wa yusybitu wa 'indahu ummul kitâbi. Ilhanâ bit tajalli al-'zhami fi lailatin nishfi min sya'bâna al-mukarrami allatî yufarraqu fîhâ kullu amrin hakîmin wa yubramu aksyif 'annâ minal balâ'i man na lamu wa mâ lâ na lamu wa anta bihi a'lamu innaka anta al-a'azzu wa al-akramu wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ Muhammadin wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya:

Ya Allah ya Tuhanku, Dzat yang mempunyai karunia dan tidak dikaruniai atas-Nya. Wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang memiliki kekayaan dan kenikmatan tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, tempat bergantung dan keselamatan orang-orang yang takut.

Ya Allah ya Tuhanku, jika Engkau telah menulis kami di sisiMu di Induk Kitab sebagai orang celaka terhalang tertolak dan disempitkan rezeki kami, maka hapuskanlah.

Ya Allah ya Tuhan kami, dengan anugerah-Mu, kecelakaan kami, keterhalangan kami, ketertolakan kami dan kesempitan rezeki kami, dan tetapkanlah kami di sisi-Mu, dan Induk Kitab sebagai orang yang bahagia, diberi rezeki dan petunjuk kepada kebaikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam firman-Mu benar di dalam Kitab yang diturunkan melalui lisan Nabi-Mu yang diutus. Yamhullah mâ yasya'u wayusbitu wa indahu ummul kitâb: Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nyalah terdapat Induk Kitab. Wahai Tuhan kami, dengan penjelasan yang agung di dalam Nisfu Syaban yang mulia yang dipisah-pisahkan, dan dilakukan padanya setiap perkara yang bijak. Maka hilangkanlah bala dan apa-apa yang Engkau lebih mengetahuinya, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Luhur dan Mahamulia. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, teriring keluarga dan sahabat beliau.

Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/iwd)


Hide Ads