Niat dan Tata Cara Salat Tasbih di Malam Nisfu Syakban

Niat dan Tata Cara Salat Tasbih di Malam Nisfu Syakban

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Jumat, 23 Feb 2024 16:10 WIB
Muslim mature men prayer in mosque
Ilustrasi salat tasbih. Foto: Getty Images/iStockphoto/mustafagull
Surabaya -

Salah satu amalan yang dapat dilakukan ketika malam Nisfu Syakban (malam Nisfu Syaban) adalah salat tasbih. Simak tata cara dan niat salat tasbih untuk dikerjakan pada malam Nisfu Syakban.

Ada satu hari istimewa pada bulan Syakban, yaitu pada tanggal 15 Syakban atau yang disebut Nisfu Syakban. Tahun ini, Nisfu Syakban jatuh pada 25 Februari 2024, sedangkan sehari sebelumnya pada 24 Februari 2024 merupakan malam Nisfu Syakban.

Malam Nisfu Syakban menjadi malam yang ditunggu-tunggu umat Islam. Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena malam ini dipercaya sebagai malam pengampunan. Umat Islam berlomba-lomba memperbanyak amalan, salah satunya dengan mengerjakan salat tasbih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), para ulama menyebutkan dari sekian banyak amalam Nisfu Syakban, yang lebih utama pada malam Nisfu Syakban adalah melakukan salat tasbih.

Salat tasbih merupakan salat sunah yang banyak bacaan tasbih di dalamnya. Di mana, dalam setiap rakaatnya terdapat 75 tasbih. Jadi, dalam empat rakaat salat tasbih ada 300 kali tasbih.

ADVERTISEMENT

Tata Cara Salat Tasbih

Ibnu Hajar Al-Haitami di dalam kitabnya Al-Minhâjul Qawîm menjelaskan tata cara salat tasbih yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syakban.

و صلاة التسبيح وهي أربع ركعات يقول في كل ركعة بعد الفاتحة والسورة: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، زاد في الإحياء: ولا حول ولا قوة إلا بالله خمس عشرة مرة وفي كل من الركوع والاعتدال وكل من السجدتين والجلوس بينهما والجلوس بعد رفعه من السجدة الثانية في كل عشرة فذلك خمس وسبعون مرة في كل ركعة

Artinya: Dan (termasuk salat sunnah) adalah salat tasbih, yaitu salat empat rakaat di mana dalam setiap rakaatnya setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar-di dalam kitab Ihyâ ditambahi wa lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh-sebanyak 15 kali, dan pada tiap-tiap rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk setelah sujud yang kedua masing-masing membaca (kalimat tersebut) sebanyak 10 kali. Maka itu semua berjumlah 75 kali dalam setiap satu rakaat." (Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Minhâjul Qawîm, Beirut: Darul Fikr, tt., hal. 203)

Dari penjelasan tersebut, dapat dijabarkan tata cara salat tasbih yang kurang lebih sama dengan tata cara salat sunah pada umumnya. Syarat maupun rukun salatnya pun sama.

Hanya saja salat sunah tasbih ada tambahan membaca kalimat thayyibah dengan jumlah tertentu. Berikut tata cara salat tasbih pada malam Nisfu Syakban seperti yang dijelaskan Ibnu Hajar Al-Haitami.

  • Niat mengerjakan salat tasbih
  • Melakukan takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca kalimat ta'awudz
  • Membaca surat al-fatihah
  • Setelah membaca surat al-fatihah dan surat lainnya, sebelum rukuk membaca kalimat tasbih (subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar) terlebih dahulu sebanyak 15 kali.
  • Rukuk. Sebelum bangun dari rukuk membaca tasbih sebanyak 10 kali.
  • Kemudian iktidal. Dan, kembali membaca kalimat tasbih 10 kali, baru melakukan sujud.
  • Setelah membaca bacaan sujud pertama, membaca tasbih 10 kali. Baru kemudian bangun dan duduk di antara dua sujud.
  • Pada saat duduk di antara dua sujud ini membaca tasbih sebanyak 10 kali. Baru setelah itu melakukan sujud kedua.
  • Saat sujud kedua sebelum bangun membaca tasbih sebanyak 10 kali.
  • Setelah itu berdiri kembali memulai rakaat kedua.
  • Ulangi membaca tasbih seperti rakaat pertama.

Niat Salat Tasbih

Sekalipun tata cara salat tasbih saat malam Nisfu Syakban sama dengan salat sunah pada umumnya, namun bacaan niatnya berbeda. Salat tasbih juga ada beberapa bacaan tambahan. Berikut niat salat tasbih saat Nisfu Syakban.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnat tasbīhi arba'a rak'ātin lillāhi ta'ālā.

Artinya: Aku menyengaja sembahyang sunnah tahajud empat rakaat karena Allah SWT.

Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads