Viral sebuah video di Instagram yang menunjukkan tumpukan sampah di area Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo. Alhaslil, terminal yang juga familiar disebut terminal Bungurasih itu jadi mirip Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Dalam video yang diunggah akun @cctv_bungurasih tersebut, terlihat tumpukan sampah yang membeludak. Warganet pun menyampaikan berbagai komentar.
"Terminal plus markas sampah?? Terminal purabaya plus tpa purabaya??," tulis akun @ppauss_a_03 yang dilihat detikJatim, Kamis (22/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warganet lainnya dengan nama pengguna @o.giik pun ikut berkomentar.
"Seharusnya fasum seperti ini jangan dicampur dengan TPA," tulisnya.
detikJatim pun mendatangi lokasi yang ditumpuki sampah ini. Ternyata, tumpukan sampah tersebut ada di bagian belakang parkir bus Terminal Purabaya. Sampah-sampah ini membeludak sampai memakan setengah jalan di area perlintasan bus yang menuju pintu keluar.
Tumpukan sampah ini memanjang sampai 30 meter. Sedangkan ketinggian tumpukannya mencapai kurang lebih setinggi badan orang dewasa atau sekitar 160 cm. Sampah ini pun menimbulkan bau tak sedap.
![]() |
Petugas kebersihan yang ada di lokasi, Mariono mengungkapkan, tumpukan sampah ini sudah ada sejak beberapa bulan lalu.
Mariono menyebut, per hari hanya ada 1 truk sampah yang mengangkut sampah dari TPS yang berlokasi di area Terminal Purabaya tersebut. Sedangkan, jumlah sampah yang datang setiap harinya terus membeludak.
Sampah-sampah yang dibuang di sini tidak hanya berasal dari area terminal saja, namun dari beberapa wilayah yang ada di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
"Udah beberapa bulan ke belakang, 2 bulan lebih ada. Dulu ya pernah membeludak gini. Sudah pernah diangkut tapi membeludak lagi. Ini sampahnya campur, ada yang dari terminal, ada yang dari warga sekitar," kata Mariono saat dijumpai detikJatim, Kamis (22/2/2024).
Mariono juga menyebut, dirinya kerap mendengar banyak keluhan dari warga sekitar akibat gunungan sampah ini lantaran baunya cukup mengganggu.
"Di sini ya banyak yang mengeluh, ya baunya itu. Warung-warung banyak yang mengeluh," ujarnya.
![]() |
Salah satu warga yang dijumpai detikJatim di sekitar lokasi, Riski juga mengungkapkan bahwa dirinya merasa terganggu. Ia menyebut, sudah 2 bulan ia menyadari sampah ini terus membeludak.
"Iya (terganggu). Ini sudah ada sekitar 2 bulan. Padahal tiap hari ada petugas juga tapi masih tetap membeludak," ujar Riski.
(hil/dte)