Seorang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Lebo, Kecamatan Kota Sidoarjo meninggal diduga karena kelelahan. Korban yang bernama Sutony (64) sebelum meninggal sempat dirawat di rumah sakit.
Informasi yang dihimpun, korban sempat muntah-muntah saat melakukan penghitungan suara di Kecamatan Kota Sidoarjo. Korban masuk RS Delta Surya pada Rabu (21/2) dini hari pukul 02.00 WIB hingga dinyatakan meninggal pada Rabu pagi pukul 10.00 WIB.
Ketua KPU Sidoarjo Muhammad Iskak mengatakan bahwa sebelumnya almarhum merasa kurang enak badan pada saat pleno rekapitulasi penghitungan suara di Kecamatan. Sehingga saat itu teman-temannya memintanya untuk pulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat pleno penghitungan suara kecamatan korban sempat kelelahan, dan sempat istirahat. Kemudian korban dirawat di rumah dan dirujuk ke RS Delta Surya," kata Iskak. "Sekitar pukul 10.00 WIB kami dapat kabar berita duka bahwa korban meninggal di rumah sakit."
Iskak menambahkan bahwa pihaknya bersama seluruh anggota KPU Kabupaten Sidoarjo ikut berbela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya sang pahlawan demokrasi. Sebelumnya pihaknya sudah menekankan kepada petugas untuk selalu care satu sama lain.
"Saling mengingatkan waktu makan dan istirahat. Sebagai bentuk manajemen waktu, rekapitulasi waktunya sangat panjang, dan memang sangat melelahkan," tandas Iskak.
Sementara itu, Kepala Dinkes Sidoarjo Fenny Apridawati menceritakan almarhum sempat dilarikan ke RS Delta Surya sekitar pukul 2 dini hari. Almarhum juga sempat mendapatkan perawatan intensif di ICU tetapi pria 64 tahun itu tak bisa diselamatkan.
"Kami yang mendapatkan kabar langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Uranagung dan pihak desa untuk mengantar jenazah pulang," kata Fenny.
"Dari diagnosa rumah sakit, Sutony diketahui datang dengan tingkat kesadaran rendah dan demam tinggi di atas 41 derajat celcius. Akibat demam itulah infeksi menjalar ke tubuh mendiang, ditambah adanya penyumbatan pembuluh darah," jelas Fenny.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang akrab di panggil Gus Muhdlor menyampaikan duka yang sangat mendalam. Baginya peristiwa itu menjadi pembelajaran untuk perbaikan ke depan.
"Saya ingin menyampaikan duka, kami berbelasungkawa bersama KPU Sidoarjo beserta semua jajaran yang hadir, sekaligus ini juga jadi satu pelajaran tersendiri untuk Kabupaten Sidoarjo," kata Gus Muhdlor.
(dpe/iwd)