Kecintaan pada anak bulu (anabul) atau kucing membuat Anggara Palguna meraih popularitas di media sosial sebagai content creator. Pria 31 tahun ini kini memiliki ratusan ribu pengikut (followers) di media sosialnya.
Pria yang karib disapa Rapal itu menuturkan semua popularitasnya ini berawal dari keisengan menggungah video-video kucing peliharaanya pada tahun 2020 di akun TikTok @rapalguna. Video yang dia unggah pun konsisten tentang seputar kesehatan kucing, perawatan hingga edukasi.
"Awalnya aku buat TikTok itu 2020 dan itu sebenarnya iseng buat main-main saja. Setelah itu pada Agustus 2021 aku mengunggah profil ibu-ibu ODGJ menggendong kucing. Video itu ramai ditonton sampai masuk berita juga," ujarnya kepada detikJatim, Senin (19/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situ, akun TikTok Rapal mulai diikuti banyak orang. Pria yang tinggal di Wagir, Kabupaten Malang itu pun mulai konsisten membuat konten seputar kucing. Sebagai pecinta kucing dia pun kerap melakukan street feeding hingga rescue kucing yang sakit atau ditelantarkan.
Berkat hasil konten yang dibuat selama ini, Rapal berhasil meraup banyak cuan hingga bisa membangun kamar khusus untuk 10 kucing di rumahnya. Kucing-kucing yang dia rawat itu merupakan hasil rescue di jalanan.
Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Hubungan Internasional itu mengaku sudah menyukai kucing sejak kecil. Tapi, dia baru memutuskan untuk merawat kucing saat kuliah pada tahun 2010. Sejak saat itu, dia mulai konsen pada kucing.
"Hampir setiap hari dan saya lakukan sampai sekarang melakukan street feeding di jalan-jalan gitu. Awalnya dari keluarga sempat memberi tahu jangan pelihara kucing terus, tapi lama kelamaan orangtua mendukung dan bahkan mereka juga pelihara 2 kucing," terang Rapal.
Pria kelahiran Lombok itu berharap akun TikToknya bisa terus membawa dampak positif, memberikan informasi-informasi positif, menarik dan mengedukasi. Semoga dengan melihat konten-konten yang dibuatnya, masyarakat bisa lebih care pada hewan peliharaan.
"Karena kadang itu ada penelantaran, beberapa kali aku juga nemu di pasar Splendid itu. Buat yang mau bikin konten kucing makin banyak tidak papa, biar orang semakin aware terutama yang suka menyakiti kucing biar berpikir dua kali," tandasnya.
(abq/iwd)