Semeru Erupsi 3 Kali dengan Ketinggian 800 hingga 1.000 Meter, Ini Detailnya

Semeru Erupsi 3 Kali dengan Ketinggian 800 hingga 1.000 Meter, Ini Detailnya

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Senin, 19 Feb 2024 15:03 WIB
gunung semeru erupsi Senin, 19 Februari 2024, pukul 04:56 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m
Gunung Semeru erupsi/Foto: Istimewa (Dok PVMBG)
Surabaya -

Dalam 6 jam, Gunung Semeru mengalami erupsi. Erupsi terjadi sebanyak 3 kali. Ketinggian erupsi mulai 800 meter 1.000 meter

Erupsi terjadi mulai pukul 00.36 WIB, pukul 04.56 WIB hingga pukul 06.15 WIB, Senin (19/2/2024).

Berikut detailnya:

1. Semeru Erupsi Setinggi 1.000 Meter

Gunung Semeru mengalami erupsi pukul 06:15 WIB. Ketinggian kolom abu teramati ± 1.000 meter di atas puncak (± 4.676 m di atas permukaan laut).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut," kata salah satu petugas PVMBG dalam keterangannya yang dilihat detikJatim.

2. Gunung Semeru Erupsi Setinggi 800 Meter

Erupsi Semeru terjadi pukul 04.56 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 4.476 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.

ADVERTISEMENT

"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 145 detik," jelas Sigit Rian Alfian, salah satu petugas PVMBG dalam keterangannya yang dilihat detikJatim.

3. Semeru Erupsi dengan Ketinggian 800 Meter

Gunung Semeru erupsi pukul 00.36 WIB. di atas puncak (± 4.476 m di atas permukaan laut). Tinggi kolom abu teramati ± 800 meter.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan.

"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 141 detik," jelas Sigit Rian Alfian, salah satu petugas PVMBG dalam keterangannya yang dilihat detikJatim.

PVMBG mengimbau warga agar tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru. Sebab rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).




(dpe/fat)


Hide Ads