Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun memberikan santunan kepada ahli waris petugas keamanan atau Linmas pemilu yang meninggal dunia. Satu korban meninggal dunia yakni Sugiyono (60) warga Jalan Apotik Hidup, Kelurahan Ngegong Kecamatan Manguharjo.
Santunan diberikan kepada ahi waris sebesar Rp 271 juta, terbagi dalam dua penerima yakni istri dan anak korban. Untuk istri ahli waris keluarga almarhum Sugiyono mendapatkan santunan sebesar Rp 127 juta lebih. Tak hanya itu, kedua anak almarhum juga mendapatkan beasiswa sebesar Rp 144 juta.
"Pemerintah Kota Madiun berbela sungkawa atas meninggalnya bapak Sugiyono anggota Satlinmas (sebelumnya diberitakan KPPS) yang bertugas di TPS 06 Kelurahan Ngegong. Tetapi alhamdulillah semua Satlinmas sudah kita ikutkan asuransi kesehatan, kecelakaan kerja, maupun kematian,'' kata Wali Kota Maidi saat dikonfirmasi detikJatim Minggu (18/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maidi mengaku bahwa seluruh Satlinmas, KPPS, dan petugas yang terlibat di dalam kegiatan Pemilu di Kota Madiun memang ter-cover BPJS Kesehatan. Termasuk juga BPJS Ketenagakerjaan untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
"Semua kita asuransikan alhamdulillah," papar Maidi.
Maidi menyampaikan bahwa ada 1.686 Satlinmas yang bertugas dalam pengamanan jalannya pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024. Wali kota menyebut dengan petugas KPPS dan lain ada sebanyak enam ribu orang dan semuanya sudah ter-cover asuransi.
"Ada sekitar 6 ribu petugas pemilu kita cover asuransi," tandas Maidi.
Diketahui Sugiyono sudah mulai bertugas, Selasa (13/2) malam dan turut menjaga dan membersihkan TPS. Rabu paginya juga turut mengambil logistik pemilu dari kantor kelurahan menuju TPS.
Korban tiba-tiba jatuh pingsan setelah makan siang. Pemeriksaan dilakukan dan korban dinyatakan meninggal dunia di RSUD Sogaten.
(abq/dte)