KPU Kota Malang tengah melakukan investigasi penyebab kematian Sigit Widodo (54), Ketua KPPS di TPS 20, Kelurahan Polehan, Kota Malang. Sigit Widodo meninggal usai menuntaskan penghitungan surat suara di rumahnya.
"Kalau mencari sebab itu harus ada data yang akurat, kami masih perlu investigasi terkait itu," ujar Ketua KPU Kota Malang Aminah Aminingtyas kepada detikJatim, Sabtu (17/2/2024).
Menurutnya proses investigasi diharapkan bisa menguak dengan pasti penyebab kematian Sigit Widodo pada Kamis (15/2) malam. Apakah memang karena faktor kelelahan atau memang memiliki riwayat penyakit bawaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari investigasi akan bisa mengetahui, apakah faktor kelelahan atau penyakit bawaan," tuturnya.
KPU mengapresiasi kinerja dan tanggung jawab Sigit Widodo dalam menuntaskan proses pemilu hingga penghitungan suara di TPS 20 hingga menyerahkan hasil penghitungan suara dan logistik pemilu itu ke tingkat kelurahan.
"Secara keseluruhan beliau bisa menyelesaikan pekerjaannya sampai tuntas. Bada subuh itu kemudian agak siang dibawa ke PPS, kerjaannya diserahkan ke kelurahan. Istirahat di rumah dan tidak terjadi apa-apa, kemudian sampai magrib, ada saudara di rumah yang sakit, kejang-kejang dan beliau mau mengantar ke rumah sakit. Pada waktu itu beliau kemudian lemas, pingsan dibawa ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit tidak tertolong," beber Aminah.
Aminah menambahkan, pihaknya juga menerima informasi dari keluarga bahwa Sigit Widodo punya riwayat sakit diabetes sejak 10 tahun lalu.
"Dengan keterangan itu apakah faktor penyebab kematian dari penyakit bawaan atau karena hal lain, kami masih menunggu hasil investigasi," ujarnya.
Aminah menyebut rata-rata setiap TPS baru menyelesaikan penghitungan suara Pemilu 2024 hingga subuh. Sebab, untuk penghitungan satu kotak suara butuh waktu hingga tiga jam. Kemudian para petugas harus menyelesaikan proses administrasi.
"Minimal tiga jam untuk penghitungan satu kotak dan tergantung situasi dan kondisi di situ (TPS). Makanya rata-rata teman-teman bisa menyelesaikan itu subuh," kata Aminah.
Terpisah, Daniel Adista (24), anak sulung Sigit Widodo mengungkapkan bagaimana kesibukan ayahnya mempersiapkan Pemilu 2024 yang digelar Rabu 14 Febuari kemarin. Ayahnya sudah mempersiapkan segala keperluan sejak Senin (12/2) malam dan Selasa (13/2) malam.
"Sebelumnya sibuk pada Senin malam dan Selasa malam itu. (Yang hari Rabu waktu Pemilu 2024) itu semua selesai sampai jam 5 pagi. Lama itu karena C1 planonya habis, jadi nunggunya berjam-jam, dari (Kamis) pagi sampai jam 5 pagi," ucap Daniel Adista.
Usai pulang bertugas itu, sang ayah sempat tidur di rumah dan beristirahat sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.30 WIB. Bahkan di rentang waktu itu Sigit sempat makan. Tidak ada tanda-tanda sakit meski ayahnya sempat mengeluh kelelahan ke istri dan anak keduanya.
"Semua sampai selesai itu jam 5 pagi, terus sempat istirahat, sempat ngantar ibu ke sekolah. Tidur, makan, tidur, makan lagi. Terus aktivitas seperti biasa," katanya.
(dpe/fat)