Bawaslu Jatim Catat Sejumlah Masalah yang Terjadi Saat Pemilu di Madura

Bawaslu Jatim Catat Sejumlah Masalah yang Terjadi Saat Pemilu di Madura

Denza Perdana - detikJatim
Kamis, 15 Feb 2024 17:48 WIB
KPU dan Bawaslu Jatim saat menjadi pembicara di acara Demi Indonesia Cerdas Memilih di Surabaya Jatim
Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Jatim Rusmifahrizal Rustam. (Foto: Rachman/detikFoto)
Surabaya -

Cukup banyak laporan tentang pelaksanaan Pemilu 2024 yang diterima Bawaslu Jatim dari berbagai daerah. Termasuk dari kawasan Madura.

Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Jatim Rusmifahrizal Rustam mengatakan, laporan yang masuk itu cukup beragam.

Untuk wilayah Madura, dia akui ada cukup banyak laporan yang masuk berkaitan masalah yang terjadi saat pemilu. Termasuk soal undangan C6.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di wilayah Madura juga masuk yang di Sampang itu, nggak dapat form undangan C6. Lalu ada intimidasi terhadap petugas KPPS," ujar Rustam kepada detikJatim, Kamis (15/2/2024).

Dia sampaikan bahwa saat ini berbagai masalah yang dilaporkan terjadi saat berlangsungnya proses pemilihan umum di Madura masih diinventarisasi.

ADVERTISEMENT

"Ya, termasuk video yang tersebar di Madura itu. Kami sedang lakukan inventarisasi laporan yang masuk karena prosesnya juga masih berjalan," katanya.

Dia sebutkan bahwa proses pemilu belum tuntas, terutama berkaitan dengan penghitungan suara. Proses distribusi surat suara tercoblos ke PPS hingga ke PPK dan KPU juga masih berlangsung.

"Masih berjalan, ada yang baru selesai penghitungan tadi pagi ya karena kekurangan surat suara itu. Jadinya kan molor pemungutan suaranya, termasuk penghitungannya," ujarnya.

Rustam sebelumnya menyebutkan laporan terbanyak yang masuk berkaitan surat suara. Mulai dari kekurangan surat suara hingga surat suara yang tertukar dengan daerah pemilihan (dapil) lain.

"Paling banyak berkaitan surat suara. Kekurangan surat suara itu di setiap daerah ada laporan ini. Kemudian surat suara dapil tertukar," paparnya.

Tidak hanya itu, dia juga sebutkan ada sejumlah laporan dari beberapa daerah tentang dugaan kesalahan pemberian surat suara kepada pemilih, termasuk pemilih yang tidak masuk DPT bisa nyoblos.

"Soal pemilih juga ada, yang harusnya dapat 1 surat suara dikasih 5. Ada juga laporan yang nggak masuk DPT ikut nyoblos. Saat ini masih inventarisasi seluruh laporan yang masuk," ujarnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads