7 Hal soal Viral Dugaan Politik Uang Ajak Pilih Ganjar-Mahfud di Malang

7 Hal soal Viral Dugaan Politik Uang Ajak Pilih Ganjar-Mahfud di Malang

Hilda Rinanda - detikJatim
Selasa, 13 Feb 2024 11:20 WIB
Uang Rp 50 ribu dan centong nasi Ganjar-Mahfud di Malang
Dugaan politik uang di Malang. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Masyarakat Malang tengah dihebohkan dengan viral video berisi rekaman suara dugaan money politics. Video ini tersebar di grup-grup WhatsApp.

Video itu berjudul 'Politik Uang oleh Caleg PDIP dan Paslon 03 Ganjar-Mahfud di Kabupaten Malang. Dalam rekaman yang diterima detikJatim, terdengar suara seorang lelaki yang menceritakan saat dirinya mendapat politik uang ini.

Berikut 7 Hal soal Viral Dugaan Politik Uang Ajak Pilih Ganjar-Mahfud di Malang:

1. Diberi Uang, Jilbab, hingga Centong

Dalam video tersebut, lelaki itu menceritakan dirinya tak langsung mendapatkan uang. Namun, awalnya ia mendapat jilbab hingga centong nasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sore sekitar pukul 4, ketua RT 05 RW 09 Dino membagikan sebuah jilbab putih sama centong yang bertuliskan Ganjar dan dia bilang ada tambahannya, ini hanya awal saja," kata salah seorang lelaki dalam rekaman itu seperti dilihat detikJatim, Senin (12/2/2024).

Pria tersebut melanjutkan, keesokan harinya, Ketua RT05/RW09 bersama petugas KPPS datang membagikan surat suara bersama amplop. Isinya Rp 50 ribu.

ADVERTISEMENT

"Besoknya sore setelah Magrib menjelang Isya ketua RT 05 RW 09 Dino Cahyono sama ketua KPPS 25 Ipung sama anggota TPS Tommy itu membagikan surat suara bersama amplop di dalamnya ada yang Rp 50 ribu," katanya.

2. Diminta Coblos Ganjar-Mahfud

Pria yang belum diketahui identitasnya itu melanjutkan bahwa pemberi amplop juga mengarahkan agar mencoblos caleg tertentu. Ia juga diminta untuk mencoblos pasangan Ganjar dan Mahfud.

"Kemudian diarahkan untuk mencoblos Zulham dari PDI nomor urut 3 sama Ganjar-Mahfud," ujar pria dalam rekaman itu.

3. Bawaslu Dalami Viral Dugaan Politik Uang

Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kabupaten Malang, Muhamad Hazairin menyatakan, pihaknya sedang mendalami beredarnya video tersebut. Dugaan money politics itu terjadi di Talok, Kecamatan Turen.

"Masih kami dalami untuk hal lebih lanjut akan kami sampaikan kalau perkara tersebut sudah jelas," terang Hazairin kepada detikJatim, Senin (12/2/2024).

Hazairin mengaku pihaknya sudah bergerak sejak Minggu (11/2) malam, setelah mengetahui adanya dugaan politik uang untuk mencoblos paslon dan caleg tertentu. Bawaslu juga sudah mengirim surat ke KPU karena dugaan politik uang itu juga melibatkan oknum KPPS.

"Sudah kami tindak lanjuti tadi malam, sudah kami klarifikasi terlapornya dan saat ini masih kami dalami hal tersebut. Bawaslu sudah menindaklanjuti dengan bersurat kepada KPU," tegasnya.

4. 2 Anggota KPPS Mengundurkan Diri

Sementara itu, KPU Kabupaten Malang menerima pengajuan pengunduran diri dari dua anggota KPPS di TPS 25, Desa Talok, Kecamatan Turen. TPS itulah yang disebut di dalam video viral dugaan politik uang.

"Kami telah menerima surat pengunduran diri dari KPPS di Turen. Ada dua orang yang mengundurkan diri," ungkap anggota KPU Kabupaten Malang Marhaendra Pramudya Mahardika kepada detikJatim, Senin (12/2/2024).

Mahardika menambahkan, dua petugas KPPS yang mengajukan surat pengunduran diri adalah Rudi Cahyono dan Tommy Suryono. Keduanya resmi mundur sebagai KPPS per Senin, 12 Febuari 2024.

"Surat pengunduran diri dari anggota KPPS TPS 25 Desa Talok, Kecamatan Turen, per tanggal 12 Februari 2024 atas nama Rudi Cahyono dan Tommy Suryono," imbuhnya.

5. Pengganti KPPS Dilantik

KPU menyebut, PPS Talok kemudian menggelar rapat pleno untuk melakukan pemberhentian kepada dua petugas KPPS yang telah mengajukan pengunduran diri. Selanjutnya, proses pergantian dan pelantikan KPPS yang baru akan segera dilakukan.

"Untuk KPPS pengganti telah didapatkan penggantinya dan akan dilakukan pelantikan pengganti KPPS malam ini (Senin) oleh ketua PPS Talok," ujar Mahardika.

Setelah pelantikan anggota KPPS baru, pelaksanaan pemilu di TPS 25 Desa Talok tetap dapat dijalankan. Jumlah anggota KPPS-nya tetap ada 7 orang.

6. Alasan Mundurnya 2 Anggota KPPS

Terkait dengan alasan pengunduran diri, kedua orang tersebut tidak menyebutkan dugaan money politics. Mereka mundur karena alasan pribadi.

"Klarifikasi yang dilakukan PPS kepada yang bersangkutan tentang alasan mundurnya yaitu alasan kesibukan pekerjaan lain. Pengakuan dari yang bersangkutan bahwa pengunduran diri dilakukan oleh yang bersangkutan sendiri. Maka PPS kemudian menerbitkan Berita Acara penggantian KPPS," kata Mahardika.

KPU Malang sendiri tidak memperdalam soal dugaan money politics yang dilakukan oleh kedua orang tersebut. Sebab, mereka lebih dulu mundur sebelum diperiksa.

"Proses tersebut (mengundurkan diri) dilakukan sebelum kami melakukan pemeriksaan, karena sudah bukan anggota badan adhoc, maka kami tidak melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran kepada yang bersangkutan," tutur Mahardika.

7. TPN Ganjar-Mahfud Buka Suara

Adanya viral dugaan politik uang di Kabupaten Malang ini direspons oleh Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Imam Priyono. Dia menegaskan bahwa pihaknya melarang segala bentuk politik uang. Dia pun meminta Bawaslu mendalami video viral tersebut.

"Tentunya kami melarang terjadinya politik uang dan mendorong demokrasi yang sehat. Temuan ini kami persilakan Bawaslu untuk mendalaminya," kata Imam dilansir dari detikNews, Senin (12/2/2024).

Dia mengapresiasi partisipasi publik dalam mengawal Pemilu 2024. Meski demikian, Imam juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati supaya terhindar dari fitnah.

"Kami mengapresiasi partisipasi publik dalam pemilu. Tapi, kita semua memang perlu teliti sehingga terhindar dari fitnah," pungkasnya.




(hil/dte)


Hide Ads