Ini Penyebab Hanyutnya Pasutri di Mojokerto di Sungai Banyak Saat Berlibur

Ini Penyebab Hanyutnya Pasutri di Mojokerto di Sungai Banyak Saat Berlibur

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Sabtu, 10 Feb 2024 18:17 WIB
Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro
Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro saat ke lokasi sungai tempat pasutri hanyut (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Pasangan suami istri (pasutri) Ari Budi Yuwono (52) dan Ririn Martiningsih (52) hanyut terbawa arus Sungai Banyak di Mojokerto saat berlibur bersama 4 keponakannya. Keduanya hanyut karena diduga sang suami terkena stroke saat mendadak debit arus tinggi karena hujan deras di wilayah Pacet.

Ari dan Ririn merupakan warga Jalan Panderman Raya nomor 9, Perumahan/Kelurahan Wates, Magersari, Kota Mojokerto. Saat kejadian, pasutri ini sedang berlibur bersama keponakannya di rumah singgah mereka, Dusun Watu Tumang, Desa Candiwatu, Pacet, Mojokerto.

Sekitar 20 meter di depan rumah singgah yang lokasinya di tengah persawahaan ini, terdapat aliran Sungai Banyak. Di sungai inilah insiden terjadi. Siang tadi, pasangan pengusaha jasa pengiriman barang tersebut sedang bermain di Sungai Banyak bersama 4 keponakannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendapat informasi warganya hanyut, Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro terjun ke lokasi dengan didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto Yo'ie Afrida Soesetyo Djati.

Ia sempat menggali keterangan dari keponakan korban, lalu melihat langsung tempat hanyutnya Ari dan Ririn di Sungai Banyak. "Informasinya si bapaknya (Ari) kondisi sakit, kena stroke," terangnya kepada wartawan di lokasi, Sabtu (10/2/2024).

ADVERTISEMENT

Sekitar pukul 12.30 WIB saat kondisi gerimis, lanjut Ali, korban dan 4 keponakannya masih tenang bermain di Sungai Banyak. Sejurus kemudian, hujan turun dengan derasnya. Saat itulah korban juga mendengar suara gemuruh arus Sungai Banyak yang datang menerjang.

Beruntung keempat keponakan korban berhasil naik untuk keluar dari Sungai Banyak sebelum arus deras menerjang. Sedangkan Ari yang mengidap stroke, tidak bisa bergerak cepat. Sehingga korban masih di dalam sungai bersama istri yang setia memegangi tangannya.

"Bapaknya (Ari) posisi terakhir, kebetulan sempat dipegangi istrinya. Karena arus sudah datang dan berpegang pada batu yang licin, terseret oleh arus," jelas Ali.

Ali menegaskan arus deras yang menghanyutkan Ari dan Ririn bukanlah air bah maupun banjir bandang. Menurutnya, arus deras tersebut terjadi karena naiknya debit air sungai akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Pacet.

"Arus deras di Sungai Banyak terjadi karena debit air meningkat saja karena hujan deras mulai jam 11 tadi di Pacet. Hulunya dari Sungai Kromong, salah satunya mengalir ke Sungai Banyak ini. Bukan air bah maupun banjir bandang," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads