Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak memaparkan sejumlah upaya untuk mencegah banjir susulan di kawasan Waru, Sidoarjo. Salah satunya dengan mempercepat pembersihan enceng gondok di sungai.
Sebelumnya, Emil telah meninjau langsung posko bencana banjir di Kantor BPBD Jatim. Kunjungan ini untuk memastikan kesiapsiagaan Pemprov Jatim dalam penanganan bencana banjir.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, hujan lebat mengakibatkan banjir menggenangi jalan desa di Kecamatan Waru, Sidoarjo. Ditambah hujan lebat pada keesokan harinya, Selasa (6/2) sore, menambah tingginya genangan yang ada di jalan desa hingga memasuki rumah warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil menjelaskan, pihaknya telah melakukan pemetaan melalui drone guna memantau titik-titik penyebab banjir. Pemetaan tersebut menggunakan drone di sepanjang aliran Kali Buntung Waru hingga arah Juanda sebagai area hilir. Harapannya, melalui pemetaan ini bisa menentukan langkah guna mengurangi risiko atau intensitas banjir di wilayah tersebut.
"Kita tadi menggunakan drone untuk meninjau titik-titik tersebut. Ditemukan titik yang bisa dibersihkan yaitu karena ada banyak hambatan seperti enceng gondok sepanjang 7 kilometer," ungkap Emil, Sabtu (10/2/2024).
Emil menuturkan, bencana banjir di Waru, Sidoarjo ini merupakan yang pertama kalinya terjadi. Curah hujan yang tinggi dan pasangnya air laut menjadi penyebab utama.
Walaupun banjir sudah semakin surut, namun di beberapa wilayah masih terpantau genangan hingga betis orang dewasa. Oleh sebab itu, Wagub Emil menegaskan, tetap perlu ada upaya percepatan, seperti pembersihan enceng gondok guna mencegah banjir kembali terjadi.
"Identifikasi bottle neck atau sumbatan botolnya ada di situ. Kalau air laut pasang kita tidak bisa mengantisipasi, tapi kalau sungainya kita bisa mengurangi potensi luapan atau tinggi muka air," tuturnya.
Tidak hanya di kawasan Sidoarjo, kesiapsiagaan bencana juga harus ada di seluruh penjuru Jawa Timur, utamanya daerah rawan bencana. BPBD Jatim telah melakukan pemetaan di seluruh Jawa Timur, khususnya tempat-tempat yang di tahun sebelumnya titik rawan banjir.
"Ada langkah antisipasi, jika banjir menyebabkan tanggul jebol, kita pastikan bahwa bronjong tersedia. Bahkan sand bag, karena saat ini adalah musim bencana hidrometeorologi," tegasnya.
Tidak hanya itu, kesiapan posko pengungsian hingga dapur umum juga menjadi perhatian Wagub Emil. Ia memuji kesiapan seluruh elemen terkait seperti BPBD, Dinas Sosial hingga Dinas Kesehatan yang gercep dalam menangani para korban.
"Hari ini kita juga pastikan bahwa tempat ini stand by untuk bisa men-support kebutuhan masyarakat. Ada tempat bermain, ada dapur umum bahkan ada tempat istirahat," pungkasnya.
Pernyataan Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur bila penyebab banjir yang merendam ratusan rumah 5 desa di Kecamatan Waru Sidoarjo akibat enceng gondok di Sungai Buntung ternyata benar.
Tumpukan enceng gondok terlihat memenuhi Sungai Buntung di depan Terminal Purabaya Bungurasih, tepatnya di samping depan Ramayana, Jumat (9/2/2024) pagi.
Tidak hanya enceng gondok, sampah juga memenuhi Sungai yang membentang mulai dari Terminal Purabaya hingga Pasar Waru ini.
Kepala Dinas PU SDA Jatim, Baju Trihaksoro mengatakan, sungai di depan Terminal Purabaya merupakan wilayah Balai Besar Wilayah Sungai Brantas.
"Sungai di depan Terminal Purabaya merupakan wilayah Balai Besar Wilayah Sungai Brantas. Tapi kita tetap tanggung jawab untuk melakukan pembersihan," ujarnya
Saat ini, lanjut Baju Trihaksono, pihaknya melakukan pembersihan enceng gondok di Sungai Desa Waru belakang Hotel Neo.
"Dinas PU SDA Prov Jatim bergerak cepat dengan mengerahkan 1 unit excavator, 2 unit dump truk, 1 unit crane, 2 perahu pencacah enceng gondok dan puluhan tenaga untuk membersihkan sungai," tandasnya.
(hil/sun)