Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur buka suara soal aksi sejumlah kampus di Indonesia yang membuat gerakan mengkritik Presiden Jokowi. Ketua Umum MUI Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah menyebut semua orang punya hak untuk mengkritik asal sifatnya membangun.
"Untuk kritik itu demokratis, semua punya hak. Tapi hendaknya kritik yang membangun," kata Kiai Mutawakkil di Surabaya, Kamis (8/2/2024).
Kiai Mutawakkil berharap aksi yang ada di kampus-kampus tidak sampai ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu. Ia minta semua pihak bisa menjaga agar Pemilu berjalan damai dan lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, kita harapkan pemilu berjalan damai tanpa ada provokasi, tidak ada hujatan, tidak ada cacian, ghibah, adu domba karena itu bagi Islam bagian dari dosa besar yang dilarang oleh Allah SWT," tegasnya.
Kiai Mutawakkil mengingatkan jika ada pihak yang membuat gerakan untuk menggagalkan pemilu, maka hal itu masuk kategori dosa besar
"Tergantung niatnya, kalau niatnya untuk menggagalkan pemilu itu dosa. Tapi kalau kritik niatnya untuk membangun agar supaya pemilu berjalan jurdil, damai nah itu tentu dibutuhkan," ujarnya.
"Jadi tergantung motifnya ya," tandas Kiai Mutawakkil.
(faa/iwd)