Mahasiswa-Dosen di Jatim Gaungkan Seruan Pemilu Damai

Mahasiswa-Dosen di Jatim Gaungkan Seruan Pemilu Damai

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 06 Feb 2024 10:15 WIB
Ksatria Airlangga melakukan seruan Sabda Airlangga di kampus Unair
Ksatria Airlangga melakukan seruan Sabda Airlangga di kampus Unair (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Sejumlah sivitas akademika di Jawa Timur menyampaikan pendapatnya tentang Pemilu 2024. Baik mahasiswa hingga dosen menyerukan pemilu damai, aman, dan lancar.

Salah satunya dari Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar (STAITA) Surabaya Fathur Rohman. Ia menolak politik praktis di Lingkungan kampus dan mendukung pemilu damai di tanah air.

"Bersama ini menyampaikan seruan dan imbauan kepada seluruh masyarakat terutama sivitas akademika sehubungan dengan pelaksanaan Pemilu tahun 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024," kata Fathur dalam keterangannya, Selasa (6/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mari kita jaga bersama pemilu yang berwibawa ini dengan kondisi yang damai, aman dan tetap menjaga situasi kondusif di lingkungan masyarakat kita masing-masing agar pemilu ini nantinya dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan peraturan dan UU," bebernya.

"Sehingga pemilu ini menghasilkan wakil wakil rakyat yang jujur dan amanah dan juga menghasilkan pemimpin bangsa yang baik yang membawa kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Semoga pemilu tahun 2024 ini berjalan dengan lancar, aman, dan damai," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, gerakan dosen dan mahasiswa menolak politisasi kampus rupanya juga digelar di sejumlah daerah di Jawa Timur. Tercatat, ada 41 kegiatan deklarasi dengan total 5.100 dosen dan mahasiswa.

Sementara di kampus Unair Surabaya juga turut mendeklarasikan pemilu bermartabat dan sejuk tanpa provokasi. Sejumlah aktivis Unair menyuarakan dalam aksi deklarasi bertajuk 'Pemilu Bermartabat dan Sejuk Tanpa Provokasi' di halaman Kampus B Surabaya pada Senin (5/2/2024) sore.

Dalam aksinya, puluhan mahasiswa itu berjalan keliling kampus dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan 'Demokrasi Sehat Pemilu Hebat Bermartabat,' dan berhenti di depan Kampus B untuk melakukan orasi sekaligus deklarasi.

Koordinator Aksi Asadur Rahman Muhammad mengatakan, deklarasi pemilu damai bertujuan agar pemilu bermartabat dan sejuk. Bahkan, diharapkan tanpa adanya provokasi.

"Ini karena banyak dari universitas-universitas di Indonesia yang dipolitisasi dan bergulir untuk kepentingan salah satu pasangan calon, dan itu tidak terjadi di Universitas Airlangga, bisa dibuktikan siang ini," tuturnya.

"Unair netral sebagai napas perjuangan dan mandat dari pak Rektor Prof Nasih. Kami di sini bukan tandingan mana pun, atau siapa pun, saya berdiri di sini mewakili Ksatria Airlangga atas nama pribadi dan himpunan. Kami semua menyatakan pemilu yang serupa, kalau soal intimidasi demokrasi dari deklarasi yang sebelumnya, saya mau sampaikan kepada teman-teman, ini ada penggiringan opini yang tidak baik, untuk salah satu pasangan calon," imbuh dia.

Gus Asad menerangkan, universitas merupakan tempat bagi individu atau kelompok intelektual. Menurutnya, bangsa Indonesia tidak maju karena selalu mengulang dari awal setelah lima tahun, anak SD bagaimana bisa naik kelas enam, kalau kelas lima dia harus mengulang kelas satu lagi.

"Saya tidak tahu di sebelah ada apa, tapi Anda tau sendiri fenomena itu terjadi, di seluruh universitas, ada UI, ada UGM, ada ITB, tapi Anda tidak jumpai Universitas Airlangga, ini bumi Surabaya, ini Universitas Airlangga dan kami tidak mudah dipecah belah," bebernya.

"Saya memperjuangkan semangat kami, memperjuangkan semangat pak rektor, yaitu menjaga independensi dan soal pemilu bersih. 2024 informasi terbuka, dan ini negara hukum kalau ada pelanggaran silakan dilaporkan, silakan diproses," tutupnya.

5 Poin Deklarasi Pemilu Damai:

1. Ksatria Muda Airlangga mendukung pernyataan Rektor Universitas airlangga Prof Nasih untuk menjadikan pemilu bermatabat tanpa politik uang
2. Ksatria Muda Airlangga menjaga kondisi perpolitikan yang semakin dekat pada hari pemilihan tanggal 14 Februari 2024, kami para Ksatria Muda Airlangga memandang perlu para Civitas Akademika (Pimpinan, Dosen, Tenaga Kependidikan, warga kampus) di Universitas Airlangga untuk menjaga Netralitas dan kondusifitas demi nama baik kampus tercinta universitas Airlangga.
3. Ksatria Muda Airlangga mendorong keberlanjutan Kepemimpinan Nasional melalui suara terbanyak rakyat melalui Pemilu. Suara Rakyat adalah Suara Tuhan.
4. Ksatria Muda Airlangga menilai perbedaan pandangan dan pilihan setiap warga dijamin oleh UUD 1945, dan hal biasa dalam setiap konstestasi Pemilu setiap 5 tahunan.
5. Ksatria Muda Airlangga mengapresiasi seluruh Pemerintah yang telah memimpin bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan kemerdekaan dan memastikan keberlanjutan kepemimpinan dengan baik.




(hil/dte)


Hide Ads