.webp)
Bawaslu Kota Mojokerto mengharapkan 14 komisioner, pengawas kelurahan, dan staf sekretariat Panwascam Kranggan batal mundur. Mereka memberi waktu hingga tengah malam ini kepada belasan orang itu untuk menimbang keputusan pengunduran diri mereka.
Ketua Bawaslu Kota Mojokerto Dian Pratmawati mengatakan pihaknya telah mengklarifikasi 14 orang yang mengundurkan diri. Terdiri dari 3 komisioner Panwascam Kranggan, 6 pengawas kelurahan, serta 5 staf sekretariat Panwascam Kranggan.
Dalam klarifikasi itu pihaknya sekaligus menginisiasi dan memediasi agar 14 orang komisioner Panwascam Kranggan dan jajarannya batal mundur. Dian berharap mereka melanjutkan tugasnya sampai Pemilu 2024 tuntas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena belum dapat jawaban, kata Dian, pihaknya memberi waktu bagi mereka untuk menimbang kembali keputusan mundur itu hingga tengah malam pukul 23.59 WIB. Menurutnya, 14 orang itu telah bersedia menimbang lagi.
"Makanya kami inisiasi, silakan dipertimbangkan kembali. Karena tugas-tugas mereka semakin berat, punya PTPS yang harus disepahamkan nanti kegiatan di TPS seperti apa. Makanya hari ini kami kasih waktu menimbang pengunduran diri itu," ujarnya kepada wartawan di Bawaslu Kota Mojokerto, Rabu (31/1/2024).
Batas waktu pukul 23.59 WIB itu, lanjut Dian, bukan tanpa alasan. Menurutnya, waktu yang tersisa untuk Pemilu 2024 cuma 14 hari. Sehingga ia harus mengantisipasi kemungkinan terburuk kalau 14 orang komisioner, pengawas kelurahan, dan staf sekretariat Panwascam Kranggan tetap mundur.
"Iya kalau misalnya masih berkenan menjadi pengawas. Jika tidak, kami harus memproses PAW, perekrutan seperti apa, baik panwascam, PKD, bimteknya tentu butuh waktu, PTPS harus kami cover. Pada dasarnya tidak ada kekosongan atau vacum of power. Karena kami handle semua," jelasnya.
Tak sekadar mengharapkan 14 orang komisioner, pengawas kelurahan dan staf sekretariat Panwascam Kranggan agar tidak mundur, Dian menyatakan pihaknya juga berjanji akan bersikap terbuka. Terlebih terkait kebutuhan panwascam yang harus dipenuhi.
Namun, jika 14 orang itu tetap mundur, Bawaslu Kota Mojokerto akan bergerak cepat untuk mengisi kekosongan di Panwascam Kranggan. Dian menyebut masih cukup waktu untuk mengganti personel yang mengundurkan diri.
"(Jika 14 orang itu tetap mundur) Untuk bimtek kami drill, untuk PTPS kami ambil alih bimteknya, kami bagi tugas bimtek untuk panwascam dan PKD supaya cepat. Ini seandainya ya, kami berdoanya yang terbaik. Semoga teman-teman bisa melanjutkan pengawasan di Kecamatan Kranggan," ujarnya.
Sebelumnya, 3 komisioner Panwascam Kranggan mengundurkan diri pada 26 Januari 2024. Pengunduran diri mereka diikuti semua pengawas kelurahan yang berjumlah 6 orang, serta 5 staf sekretariat Panwascam Kranggan di hari yang sama. 14 orang itu mundur serentak saat Pemilu kurang 2 pekan lagi.
Berdasarkan salinan surat pengunduran diri yang diterima detikJatim, 14 orang komisioner, PKD dan staf sekretariat Panwascam Kranggan mundur pada 26 Januari 2024. Pengunduran diri dilakukan Ketua Panwascam Kranggan Zen Arivin, serta Anggota Panwascam Kranggan R Soetomo Cahyadi dan Dwi Karno.
Disusul para PKD semua kelurahan di wilayah Kecamatan Kranggan juga mengundurkan diri. Yaitu Panwaslu Meri Bisri Mustofa, Panwaslu Jagalan Sri Rismawati, Panwaslu Miji Abdul Salam Ridho'i, Panwaslu Kranggan Muflihur Rozzaq, Panwaslu Sentanan Riska Widyadhana Zayyaniyah, serta Panwaslu Purwotengah Irma Rachmaningtyas.
Tidak hanya itu, di hari yang sama, 5 staf sekretariat Panwascam Kranggan juga mengundurkan diri. Yaitu Staf Teknik SDMO Ahmad Nur Qomari, Staf Teknis HP2H Widyasari, Staf Teknis PPPS M Rizqy Agung Nugroho, Staf Pendukung Dwi Apriyanto N, serta Staf Pendukung Agustinus Rama W.
(dpe/iwd)
