KPK telah menetapkan Kepala Sub Bagian BPPD Sidoarjo Siska Wati jadi tersangka dugaan pemotongan insentif ASN, Senin (29/1) kemarin. Sejak kemarin pula keberadaan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali sulit ditemukan. Putra ulama kharismatik KH Agoes Ali Masyuhri atau Gus Ali itu seolah menghilang seiring dengan kabar penetapan tersangka anak buahnya.
Seperti diketahui, penetapan tersangka dugaan korupsi di Sidoarjo itu dilakukan setelah penyidik KPK mengobok-obok Sidoarjo selama 2 hari, yakni pada Kamis dan Jumat pekan lalu, dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Selama 2 hari itu penyidik KPK menyegel sejumlah ruangan di kantor BPPD Sidoarjo dan mengamankan serta memeriksa 11 orang termasuk sejumlah ASN. Namun selama 2 hari itu KPK tidak berhasil menemukan sang bupati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pimpinan KPK mengungkapkan bahwa lembaga antirasuah itu sebenarnya juga mencari keberadaan bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor selama 2 hari OTT. Namun para penyidik KPK tak berhasil menemui sang bupati.
"Secara teknis pada hari Kamis sampai Jumat itu kami sudah melakukan secara simultan mencari yang bersangkutan (Bupati Sidoarjo)," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di gedung KPK, seperti dilansir detikNews, Senin (29/1).
Sejak KPK menetapkan Siska Wati sebagai tersangka, detikJatim sulit menemukan Gus Muhdlor. Padahal setelah OTT KPK, berdasar rilis resmi Pemkab Sidoarjo, sang bupati sempat melakukan kegiatan dan menghadiri sejumlah acara.
![]() |
Pada Sabtu 27 Januari, sehari setelah OTT KPK, Gus Muhdlor sempat melakukan peninjauan ke SMPN 2 Tanggulangin untuk mencari tahu penyebab banjir di sekitar SMP itu yang tak segera surut.
Kemudian pada Minggu 28 Januari, Muhdlor juga mengikuti acara peresmian Gedung Pusat Terpadu dan Gedung Laboratorium RSUD Sidoarjo yang dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Keberadaan Bupati Sidoarjo mulai sulit ditemukan sejak Senin (29/1). Yang bersangkutan mewakilkan kehadirannya di acara launching pengaktifan kembali program UHC Sidoarjo 2024 di Pendapa Delta Wibawa kepada salah satu asisten Pemkab Sidoarjo.
Termasuk hari ini, sehari setelah penetapan tersangka kasus dugaan pemotongan insentif ASN BPPD Sidoarjo oleh KPK, Gus Muhdlor juga mewakilkan kehadirannya di acara Simulasi Pemungutan Suara yang digelar KPU.
Sejak kemarin detikJatim sudah berupaya menemui sang bupati. Memang tidak ada agenda tertentu yang harus dihadiri Gus Muhdlor pada Senin kemarin. Tapi, keberadaan sang bupati juga tidak terlihat di rumah dinas maupun Pendapa Delta Wibawa.
Berdasarkan informasi yang didapat dari bidang Protokoler Pemkab Sidoarjo, sang bupati hingga hari ini masih berada di Sidoarjo. Hanya saja sejak kemarin tidak ada agenda yang akan dihadiri langsung oleh Gus Muhdlor.
"Masih di Sidoarjo, tapi dari kemarin memang tidak ada agenda," demikian keterangan salah satu staf Protokoler Pemkab Sidoarjo saat dikonfirmasi detikJatim hari ini.
KPK akan tetap memanggil dan memeriksa Bupati Sidoarjo di halaman selanjutnya.