Co Captain Timnas AMIN M Jumhur Hidayat mendatangi Bumi Reog, Ponorogo. Di sini, Jumhur sempat menyinggung adanya kecenderungan suara buruh migran dicurangi. Namun, dia optimistis bisa mengamankan suara keluarga para buruh migran yang ada di Indonesia.
"Suara 2 sampai 3 juta buruh migran di luar negeri pasti dicurangi. Tapi, masih ada 18 juta suara keluarganya yang masih bisa kita amankan," kata Jumhur saat ditemui di Desa/Kecamatan Jambon, Jumat (26/1/2023).
Mantan Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ini berpendapat, negara harus berterima kasih kepada pekerja migran. Sebab, mereka telah memberikan kehidupan ekonomi yang layak kepada sekitar 30 juta anggota keluarganya di tanah air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Jumhur menyesalkan peran negara yang tidak memberikan perlindungan semestinya kepada pekerja migran. Bahkan, untuk perlindungan yang paling standar saja, negara tidak memberinya dengan baik.
"Buruh migran kalau di luar negeri sudah kayak orang hilang saja. Tidak sedikit KBRI dan KJRI yang agak alergi menerima kasus-kasus buruh migran," terang Jumhur.
Ia pun berjanji, paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) bakal membuka kantor urusan TKI saat terpilih di Pilpres 2024.
"AMIN merencanakan akan membuka kantor urusan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri yang fungsinya mengurusi kasus-kasus PMI di luar negeri," ujar Jumhur.
Tak lupa, Jumhur juga menyinggung over charging atau biaya tinggi untuk pelayanan calon TKI di dalam negeri, seperti biaya untuk pelatihan. Dia pun mengajak para buruh migran dan keluarganya untuk memenangkan AMIN yang punya komitmen memperbaiki kesejahteraan rakyat, termasuk buruh migran.
"Karena itu kita dukung paslon yang mau menolong diri kita, yaitu AMIN," tandas Jumhur.
Sementara itu, salah satu mantan TKI, Joko Santoso mengatakan, pasangan capres-cawapres AMIN diyakini bisa membuat TKI dan keluarga sejahtera. Tidak hanya itu, juga bisa terlindungi.
"Terbukti Cak Imin kan pernah jadi menteri tenaga kerja. Saya yang di Malaysia saat itu merasa dilindungi," terang Joko.
Joko menambahkan, permasalahan yang muncul sekarang bisa diatasi. Dia mencontohkan bahwa kebanyakan mereka yang berangkat bekerja ke luar negeri, lama di penampungan. Lantaran, persyaratan keberangkatan seringkali gonta-ganti. Padahal mereka adalah penyumbang devisa negara.
"Kami keluarga buruh migran Indonesia dan purna mendukung penuh kemenangan AMIN," papar Joko.
(hil/dte)