.webp)
Museum Pusat TNI Angkatan Laut 'Jalesveva Jayamahe' segera dibuka untuk umum. Di museum ini masyarakat bisa menjelajahi kejayaan maritim Indonesia di masa lampau dan peran penting TNI Angkatan Laut mempertahankan kedaulatan bangsa sejak masa kemerdekaan hingga sekarang.
Kepala Dinas Sejarah TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama TNI Dr Hariyo Poernomo mengatakan bahwa museum ini akan menjadi media dan ruang menyimpan memori publik mengenai kejayaan TNI Angkatan Laut dan kejayaan maritim nenek moyang bangsa Indonesia.
Tidak hanya itu, museum itu sekaligus menjadi ruang edukasi yang inspiratif serta menghibur demi membangun moral, mental, karakter pejuang, dan karakter pemenang generasi Indonesia di masa kini dan masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui wahana museum, kami mengajak masyarakat luas untuk berkontemplasi sejenak mengenai jejak perjuangan para pahlawan samudera melalui berbagai misi, operasi, dan pertempuran laut dalam upaya mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia. Itu semata-mata untuk membangun jiwa kepahlawanan, jiwa bahari, dan rasa optimistis generasi penerus untuk mengisi kemerdekaan," urai Hariyo dalam keterangan tertulis, Jumat (19/1/2024).
Pembukaan Museum Pusat TNI Angkatan Laut 'Jalesveva Jayamahe' akan digelar Sabtu (20/1/2024) dan Minggu (21/1/2024). Acara bertajuk 'Open Now' itu akan menampilkan pertunjukan seni dan budaya, perlombaan, hingga festival kuliner dan kerajinan khas Jatim.
Dibangun Sejak 2022
Hariyo menjelaskan bahwa Museum Pusat TNI Angkatan Laut 'Jalesveva Jayamahe' mulai dibangun pada 2022 di kepemimpinan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI (Purn) Yudho Margono. Museum itu diresmikan oleh KSAL Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali pada 11 September 2023.
Museum Pusat TNI Angkatan Laut yang berlokasi di Jalan Raya Hang Tuah Nomor 1, Ujung Perak, Surabaya itu menempati bekas kantor Dinas Angkutan Lantamal V dengan luas area lahan 3,2 hektare.
 Museum Pusat TNI AL Jalesveva Jayamahe. (Foto: Istimewa/dok. TNI AL) |
Ada 3 fasilitas ruang pamer yang terdiri dari Gedung Heritage dan Hanggar, Gedung Teater dan Gedung Replika KRI RE Martadinata. Selain itu tersedia fasilitas lain seperti masjid, kafetaria, serta tata pamer koleksi luar ruang yang dengan koleksi utama museum yakni pesawat Gannet yang pernah terlibat dalam Operasi Trikora dan Dwikora di era 1960-an.
Ratusan koleksi penting dan bersejarah lainnya milik TNI Angkatan Laut dipamerkan di museum ini. Mulai dari koleksi pribadi tokoh-tokoh TNI AL, koleksi senjata yang dipakai personel TNI AL dari masa ke masa, serta berbagai koleksi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Berbasis Teknologi 4.0
Hariyo meyakinkan bahwa Museum Jalesveva Jayamahe dirancang dengan konsep kekinian menggabungkan teknik arsitektur, interior, dengan penataan cahaya berbasis multimedia interaktif demi menghasilkan tata pamer modern yang lebih kontekstual dengan zaman.
Gaya penceritaan (story telling) dengan konten animasi juga diterapkan yang bertujuan agar lebih interaktif untuk mengakomodasi kebutuhan pengunjung generasi milenial.
Tak kalah penting, teknologi 4.0 diterapkan menjadi tulang punggung Museum Pusat TNI Angkatan Laut "Jalesveva Jayamahe", di mana seluruh perangkat digital dapat terkoneksi dan dikendalikan secara jarak jauh (remote).
Teknologi ini juga memungkinkan akses dan penambahan konten digital dilakukan secara jarak jauh selama sistem terkoneksi internet. Kehadiran teknologi ini dedikasikan bagi para pengawak museum agar lebih efisien dalam pemeliharaan dan pengelolaan museum berbasis teknologi ke depan.
(dpe/iwd)
