Polisi tengah menyelidiki sekte pengabdi setan yang meminta tumbal di Kota Malang. Pengumpulan dan analisis data dilakukan terkait konten video yang beredar di masyarakat.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto menyatakan bahwa proses penyelidikan melalui digital forensik saat ini tengah dilakukan oleh pihak kepolisian.
Penyelidikan digital forensik itu dilakukan untuk mengungkap kebenaran adanya sekte pengabdi setan yang diunggah di akun Youtube Lonceng Mystery dengan mengundang Siska, seorang perempuan yang mengaku pernah menjadi tumbal sekte itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang mendalami dan melakukan penyelidikan melalui digital forensik terkait adanya konten video itu," ujar Danang kepada detikJatim, Selasa (16/1/2024).
Digital forensik adalah upaya polisi untuk mengumpulkan sekaligus menganalisis data terkait konten video yang beredar. Dari situ diharapkan dapat teridentifikasi siapa pembuat dan pemilik akun video, sekaligus pengunggah video itu.
"Digital forensik untuk mempelajari metadata terkait konten, lokasi video dibuat, dan diunggah, isi video, dan kebenaran apa yang disampaikan," terang Danang.
Digital forensik bisa juga diartikan sebagai pengumpulan dan analisis data dari berbagai sumber daya komputer yang mencakup sistem komputer, jaringan komputer, jalur komunikasi, dan berbagai media penyimpanan yang layak untuk diajukan dalam sidang pengadilan.
Sebelumnya, jagat maya dihebohkan adanya sekte pengabdi setan di Kota Malang. Kabar mengejutkan itu datang dari akun Youtube Lonceng Mystery dengan mengundang Siska, seorang perempuan yang mengaku pernah jadi korban tumbal sekte itu.
Siska mengaku pernah terjebak sekte pengabdi setan hingga menjadi tumbal. Dia sempat mengikuti acara mirip pemujaan setan di salah satu hotel terkenal di Kota Malang.
Dia pun menceritakan pengalaman yang tidak mengenakkan itu dalam konten YouTube di channel Lonceng Mystery berjudul 'Viralkan !! Sekte Pemuja Setan Ada di Kota Malang ??'
Kepada host Lonceng Mystery, Siska mengaku peristiwa itu terjadi pada 2014. Saat itu dirinya masih mahasiswa yang bekerja paruh waktu di sebuah yayasan bimbingan belajar di Kota Malang.
Ketua yayasan bimbingan belajar yang tidak dia sebutkan namanya itu menjadi salah satu anggota sekte pengabdi setan yang dalam kisahnya telah menumbalkan dirinya. Hal itu terungkap usai seminar aneh yang sempat dia ikuti di salah satu hotel terkenal di Kota Malang.
Siska menyebutkan bahwa anggota sekte tersebut, seperti sempat dia lihat dalam daftar hadir undangan, adalah para dokter dan profesor di Kota Malang.
(dpe/dte)