Cewek di Kota Malang bernama Siska mengaku pernah terjebak sekte pengabdi setan hingga menjadi tumbal pada 2014. Dia sempat mengikuti acara mirip pemujaan setan di salah satu hotel terkenal di Kota Malang.
Siska menceritakan pengalamannya yang tidak mengenakkan itu dalam sebuah konten YouTube di channel Lonceng Mystery berjudul 'Viralkan !! Sekte Pemuja Setan Ada di Kota Malang ??'
Kepada host Lonceng Mystery, Siska mengaku peristiwa itu terjadi pada 2014. Saat itu dirinya masih mahasiswa yang bekerja paruh waktu di sebuah yayasan pembelajaran di Kota Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi setelah 5 bulan gabung di yayasan ini, saya diundang datang di acara seminar. Anehnya seminar itu digelar jam 11 malam di salah satu hotel di Kota Malang lah. Hotel ini sangat terkenal sekali," ujarnya.
Karena diundang maka dirinya datang ke acara yang dia sebutkan dihadiri sejumlah tokoh elite yang ada di Kota Malang. "Anggotanya yang datang di acara itu banyak dari doktor, profesor, jadi orang-orang elite di Kota Malang," kata Siska.
Begitu tiba di lokasi acara itu, Siska merasakan suasana yang sangat ganjil sejak memasuki gerbang hotel. Mereka disambut lilin menyala berjajar sejak gerbang hingga pintu masuk lobby hotel.
"Sudah bukan kayak seminar lah. Lilin itu berjejer kayak menyambut dari gerbang sampai pintu masuk. Tapi di awal itu aku nggak mikir apa-apa, mungkin konsep hotelnya memang kayak gitu," ujarnya.
Selanjutnya dia diarahkan masuk ke sebuah aula. Di aula itulah dia kembali mendapati keanehan. Ruangan dengan meja yang tertata rapi itu seolah sengaja didekorasi gelap.
"Lalu kita masuk ke aula yang sudah didekorasi gelap. Aku sudah mikir apa ya, pengabdi setan atau sekte-sekte begitu ya. Di aula itu, meja disusun rapi dan yang datang pakai jas, kecuali kita berempat pakai batik karena baru selesai ngajar. Ketua yayasan itu, ibu itu, langsung pakai jas," kisahnya.
Siska yang hadir bersama S, teman yang mengajaknya bergabung ke yayasan beserta 2 temannya yang lain berinisial A dan T akhirnya bertemu dan duduk semeja dengan ketua yayasan.
Sikap ketua yayasan itu tidak kalah aneh dengan para undangan lainnya. Para undangan di aula itu tidak seperti undangan di seminar pada umumnya biasa bercakap-cakap sembari menunggu pembicara naik ke atas panggung. Undangan di acara itu duduk tenang dan benar-benar diam.
Hingga Sang Pembicara datang. Siska dan kawan-kawannya dibuat kaget ketika tahu yang datang adalah seorang pria dengan jas pesta yang rapi tapi wajahnya disamarkan oleh topeng berwarna hitam. Dia menyampaikan hal-hal yang tidak Siska pahami.
Dia sempat menanyakan kepada sang ketua yayasan, siapa pembicara bertopeng hitam itu? Tapi wanita itu cuma meliriknya tanpa menjelaskan apa-apa. Dugaannya bahwa acara itu bukan seminar semakin menjadi-jadi. Dia dan kawan-kawannya pun memutuskan pulang lebih awal.
"Pas aku pamit ke ibu ketua yayasan itu, dia noleh nggak bilang apa-apa cuma manggut. Makin takut lah aku, ini setan apa gimana? Yawis kita berempat pulang, agak sedikit berlari sampai satu ruangan itu melihat kita," ujarnya.
Di pintu masuk hotel itu dia dan kawan-kawannya menyempatkan untuk melihat patung yang sempat mereka kira patung anjing di depan pintu masuk lobby. Mereka memastikan bahwa dua patung itu adalah sosok Baphomet.
"Terus kita pastikan patung di depan pintu masuk tadi ternyata benar patung Baphomet, di bawahnya ada kayak begini (sambil mengangkat cawan) isinya mirip darah," ujarnya.
Sampai berita ini ditayangkan, Siska belum merespons detikJatim yang berupaya menggali kisahnya lebih dalam. Cerita Siska yang seolah membuktikan adanya sekte pengabdi setan di Kota Malang juga membuat netizen bertanya-tanya, termasuk mereka yang berdomisili di Kota Malang.
Menanggapi cerita Siska tentang peristiwa yang dia alami pada 2014 yang berpotensi meresahkan masyarakat, kepolisan di Kota Malang telah menyatakan akan melakukan pendalaman.
"Kita masih mendalami adanya konten tersebut," tegas Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto ketika dihubungi detikJatim.
(dpe/dte)