Caleg Bondowoso, Erfin Dewi Sudanto yang menjual ginjalnya mengaku hingga saat ini masih belum ada berminat. Dia mengaku pasrah jika ginjalnya terjual namun pada akhirnya gagal menjadi anggota dewan
Erfin mengatakan, beragam cara telah dilakukan agar ginjalnya laku. Antara lain melalui aplikasi pertemanan maupun langsung door to door kepada masyarakat.
Hanya saja, hingga saat ini belum ada tanggapan atau yang menawar berapa nilainya. Namun, upaya itu tetap dilakukan agar segera terealisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini memang belum ada (peminat)," terang Erfin Dewi Sudanto ditemui detikJatim di rumahnya, Selasa (16/1/2023).
Caleg PAN itu mengaku memang sempat ada yang bertanya. Namun setelah dijawab Erfin, orang yang menanyakan ginjal itu tak melanjutkan komunikasi lagi.
"Kadang ada yang tanya, tapi tidak ada kelanjutan. Apakah mereka sekadar bertanya atau gimana?" ucap mantan Kades Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang ini.
Saat ditanya andai ginjalnya ada yang beli, namun gagal jadi anggota dewan, Erfin mengaku hanya akan pasrah. Dia yakin dengan rencana terbaik dari Tuhan.
"Karena saya berniat baik untuk kepentingan masyarakat, dengan cara ini (jual ginjal). Allah itu pasti sudah tahu akan terjadi seperti apa," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Erfin Dewi Sudanto rela menjual ginjalnya untuk biaya kampanye. Warga Desa Bataan, Tenggarang, Bondowoso ini merupakan caleg asal PAN.
Erfin maju sebagai caleg di Dapil I Bondowoso (Kecamatan Kota, Tenggarang, dan Wonosari). Pria yang mendapat nomor 9 ini merelakan satu ginjalnya untuk dilelang bagi yang membutuhkan.
"Langkah ini terpaksa saya lakukan. Sebab, saya melihat kondisi demokrasi di Indonesia saat ini memprihatinkan," ungkap Erfin.
(dpe/dte)