Kereta api Pandulangan relasi Gambir-Surabaya-Jember anjlok di Emplasemen Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo pukul 07.57 WIB. Imbasnya ada 4 KA tujuan Surabaya dan Bangil yang dialihkan ke tujuan lain.
Manager humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan peristiwa KA Pandalungan yang anjlok di emplasemen Stasiun Tanggulangin Sidoarjo memang menyebabkan perubahan pola operasi sejumlah KA. Ada 4 KA yang memutar ke stasiun lain imbas kecelakaan ini.
"KA jarak jauh dengan tujuan Surabaya dan Bangil yang akan melakukan perubahan pola operasi dengan memutar dari Stasiun Bangil lewat Malang dan Kertosono," kata Luqman kepada detikJatim, Minggu (14/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua dari 4 KA yang mengalami perubahan pola operasi ini sebelumnya telah disebutkan oleh Luqman. Keduanya adalah KA Ranggajati (115) relasi Jember-Surabaya Gubeng-Cirebon dan KA Logawa (211) relasi Jember-Surabaya Gubeng-Purwokerto.
Tidak hanya 2 KA tersebut, sebelumnyaLuqman juga menyebutkan ada 1 KA yang perjalanannya terpaksa dibatalkan yakni KA Arjuno Ekspres relasi Surabaya Gubeng-Malang.
Ternyata tidak hanya 3 KA tersebut yang terdampak anjloknya KA Pandalungan. Sebagaimana disebutkan dalam data KAI yang disampaikan Luqman, ada 2 KA lain yang mengalami perubahan pola perjalanan.
Kedua KA lain yang terdampak itu adalah KA Sritanjung (241) relasi Ketapang-Surabaya Gubeng-Lempuyangan, dan KA Jayabaya (107) relasi Malang-Surabaya Gubeng-Pasarturi-Pasarsenen.
"KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. Kami dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya evakuasi dan normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar," kata Luqman.
Setelah terjadinya kecelakaan KA Pandalungan yang anjlok, KAI Daop 8 Surabaya telah memfasilitasi para penumpang KA itu dengan bus agar bisa melanjutkan perjalanan ke stasiun tujuan di Stasiun Gubeng.
"Bagi pelanggan dengan tujuan Surabaya, KAI Daop 8 Surabaya menyediakan bus sebagai sarana pengganti," ujarnya.
(dpe/iwd)