Sejumlah penumpang membatalkan tiket di loket layanan pelanggan Stasiun Gubeng. Pembatalan tiket ini imbas anjloknya KA Pandalungan relasi Gambir-Surabaya-Jember.
Pantauan detikJatim, penumpang datang dan pergi di loket pelayanan pelanggan di Stasiun Gubeng Surabaya. Banyak di antaranya melakukan pembatalan dan beralih ke KA lain.
Salah satu penumpang, Diki Hadi Sasmita (48) warga Jember mengaku sempat berada di lokasi kejadian saat KA Pandulangan anjlok di emplasemen Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo pukul 07.57 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu dia sedang menaiki commuter line KA Penataran hendak ke Surabaya. Keretanya berhenti karena menunggu KA Pandulangan yang hendak lewat.
"Belum lewat, terus lokonya anjlok. Saya ingin kembali ke Jember, sudah booking tiket Sri Tanjung belum ada informasi dari KAI Acces soal pembatalan. Kemungkinan besar dibatalkan, karena belum dievakuasi, kan," ujar Diki kepada detikJatim di Stasiun Gubeng, Minggu (14/1/2024).
Usai KA Pandulangan anjlok, banyak penumpang, termasuk Diki yang turun di Stasiun Tanggulangin. Kemudian mereka ke stasiun tujuan naik transportasi umum untuk membatalkan tiket.
Ada pula Tika Bara (19), salah satu penumpang dari Surabaya juga membatalkan tiket KA Logawa tujuan Yogyakarta yang seharusnya berangkat pukul 10.40 WIB dari Stasiun Gubeng.
Dia terpaksa membatalkan tiket tersebut danberalih ke kereta lain karena ada informasi keterlambatan kereta.
"Pindah ke KA lain, masih cari. Mau naik Logawa tujuan Jogja, katanya terlambat ada kecelakaan. Terus akhirnya batalin pindah ke kerera lain. Katanya 4-5 jam terlambat," kata Tika.
Begitu pula dengan Nawang Asri Ayuningtyas (28), warga Jember yang hendak pergi ke Jogja naik KA Sri Tanjung pukul 14.18 WIB. Dia harus membatalkan tikrt dan beralih ke KA lain untuk keberangkatan sore hari.
"Dapat info dari mama tapi dari Jember sudah perjalanan ke Surabaya berhenti di Bangil. Katanya mama berhenti di Bangil katanya 15 menit info dari sana, nggak lama dari pihak sini bilang ada keterlambatan. Nggak lama lagi info dari 15 menit jadi 1,5 jam terus disuruh batalkan tiket," kata Nawang.
Dia mendapat informasi dari ibunya bahwa jalur KA dialihkan dari yang semula turun di Jombang diputar ke Malang. Lalu banyak penumpang turun dialihkan oleh pihak KAI naik bus ke Jombang.
"Akhirnya saya batalin tiket, masih ramai. Mau pindah Sri Tanjung jam 11.15 WIB tapi habis, akhirnya pilih KA Sancaka sore. Dikebambalikan 100% Rp 220 ribu langsung booking ke KA lain," katanya.
Nawang tidak kecewa atas keterlambatan. Karena keterlambatan kereta akibat kecelakaan menurutnya memang tidak bisa diprediksi.
Begitu pula dengan Tarso warga Cirebon yang membatalkan tiket. Dia sedang mencari tiket lain dengan tujuan Cirebon dari Stasiun Gubeng Surabaya.
"Saya lagi cari jalur lain yang searah tujuan Cirebon. Tertunda, harusnya jam 09.30 WIB sampai jam 11.00 WIB (belum tiba). Ini cari tiket lain jurusan Cirebon," ujar Tarso.
Penumpang lainnya Sihotang juga membatalkan tiket dari Stasiun Gubeng ke Jember. Namun ia tidak beralih ke KA lain, melainkan menggunakan bus.
"Kita mau ke Jember dari Stasiun Gubeng, karena ada kereta anjlok di Stasiun Tanggulangin nggak bisa berangkat. Tadi mau ke kereta lain ga bisa, akhirnya naik bus," pungkasnya.
(dpe/iwd)