Ini Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari Total

Ini Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari Total

Irma Budiarti - detikJatim
Jumat, 12 Jan 2024 11:13 WIB
Insert Gerhana Matahari Total (GMT)
Ilustrasi prosesnya terjadinya Gerhana Matahari Total. Foto: Ilustrasi Mindra Purnomo
Surabaya -

Gerhana Matahari Total terjadi saat Bulan lewat di depan Matahari dan menghalangi sepenuhnya. Fenomena ini menimbulkan bayangan dan membuat siang hari di Bumi berubah seperti malam.

Melansir situs resmi NASA, Gerhana Matahari Total terjadi ketika Bulan berada pada posisi sejajar atau posisi yang sama dengan Matahari dan Bumi. Gerhana Matahari hanya terjadi sesekali karena Bulan tidak mengorbit pada bidang yang sama seperti Matahari dan Bumi.

Pada saat Gerhana Matahari Total, piringan Matahari tertutup seluruhnya. Dan, pada saat inilah Bulan menghasilkan bayangan penuh yang disebut umbra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana Bulan bisa menutup Matahari padahal ukurannya jauh lebih kecil? Diameter Matahari memang 400 kali diameter Bulan. Namun, jarak Matahari dari Bumi juga 400 kali lebih jauh. Ukuran dan jarak ini membuat Matahari dan Bulan berukuran sama di langit.

Wilayah yang Mengalami Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari Total tidak terjadi di seluruh permukaan Bumi, bahkan nyaris hanya mengenai sebagai kecil wilayah Bumi. Area yang mengalami Gerhana Matahari Total tidak pernah lebih dari 167 mil, biasanya lebih kecil.

ADVERTISEMENT

Tempat-tempat yang bisa melihat Gerhana Matahari Total pun berubah-ubah. Hal ini karena selain berputar pada porosnya, juga dipengaruhi posisi Bumi yang mengorbit Matahari dan Bulan mengorbit Bumi.

Durasi Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari Total bisa disebut fenomena luar biasa dan sayang dilewatkan. Sebab, selain membutuhkan waktu yang lama untuk menyaksikannya, juga durasinya yang cukup singkat.

Dibanding Gerhana Matahari Cincin ataupun Sebagian, Gerhana Matahari Total memiliki durasi yang paling pendek. Fenomena saat Matahari benar-benar gelap hanya berlangsung antara 10 detik hingga 7,5 menit.

Peluang mengamati fenomena ini juga hampir kurang dari satu kali seumur hidup. Saat Gerhana Matahari Total, siang akan berubah menjadi malam hari. Beberapa bintang dan planet juga terlihat. Suhu udara pun akan mengalami penurunan.

Cara Aman Melihat Gerhana Matahari Total

Para ahli mengimbau agar senantiasa berhati-hati saat mengamati Gerhana Matahari Total. Melihat langsung Matahari dengan mata telanjang, maupun menggunakan teleskop dan teropong tanpa pelindung mata dapat menyebabkan kerusakan penglihatan dan kebutaan permanen.

Untuk itu, dibutuhkan kacamata khusus gerhana yang mampu menyaring sinar Matahari dan instrumen yang dilengkapi filter Matahari. Pengamat juga bisa menggunakan kamera lubang jarum sederhana.

Meski begitu, Gerhana Matahari Total bisa disaksikan dengan mata telanjang dan aman, namun hanya saat fase totalitas yang singkat. Fase ini terjadi ketika puncak Gerhana Matahari Total, yakni saat Bulan menghalangi sinar Matahari sepenuhnya.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads