Sumur Bor di Pamekasan yang Muncratkan Air Kini Semburkan Api Besar

Sumur Bor di Pamekasan yang Muncratkan Air Kini Semburkan Api Besar

Ahmad Zaini Zen - detikJatim
Kamis, 11 Jan 2024 13:19 WIB
Pamekasan - Sumur bor milik Junaidi di Desa Kadur Barat, Kadur, Pamekasan, yang sebelumnya menyemburkan air, kini menyemburkan api. Api yang menyembur dari sumur tersebut cukup besar.

Dari pantauan dan informasi yang dihimpun detikJatim, Kamis (11/1/2024), api mulai menyembur pagi tadi sejak pukul 07.00 WIB. Itu setelah Junaidi mengubah arah corongan pipa yang menghadap ke atas. Corongan yang menghadap ke atas itu diubah ke arah samping.

Saat itu Junaidi merasa ada gas yang keluar dari pipa. Junaidi yang penasaran kemudian menyulutnya dengan korek. Dan tiba-tiba saja api tersembur dan semburannya menjadi besar.

Kepala desa kemudian segera melaporkannya ke BPBD Pamekasan. Laporan tersebut kemudian direspons dengan datangnya tim reaksi cepat BPBD, TNI-Polri, dan damkar ke lokasi.

semburan api di pamekasanPetugas PMK berusaha memadamkan semburan api (Foto: Ahmad Zaini Zen)

Untuk menghindari kerumunan massa, Kapolres Pamekasan bersama dandim 0826 yang juga turun ke lapangan meminta warga untuk menjauh dari lokasi dan memasang garis polisi.

Terpantau di lokasi, imbas semburan api tersebut, radius panas dirasakan hingga jarak kurang lebih 150 meter. Petugas PMK berusaha memadamkan api dari semburan sumur bor tersebut. Hingga pukul 13.15 WIB, lokasi masih dijaga oleh personel TNI-Polri.

Sebelumnya lahan milik Junaidi dilakukan pengeboran sumur. Junaidi berharap mendapatkan sumber air untuk dimanfaatkan bersama warga karena daerahnya dinilai masih kekurangan air.

Saat pengeboran sudah masuk hari ke 15 harinya dan mencapai kedalaman 140 meter, pengeboran dihentikan karena sisa pipa besi pengeboran sudah habis. Pada Rabu 27 Desember 2023 sekitar Pukul 21.00 WIB, sumur bor dicoba dengan memasukkan mesin sibel (pompa air).

Namun mesin pompa air tiba-tiba mati dan terhempas ke atas disertai air dan tekanan air yang kuat. Air tersebut muncrat dengan tekanan tinggi sekitar 20 meter bercampur gas.

"Awalnya gak ada tanda apa-apa. Gak ada bau gas, lalu dimasukkanlah mesin pompa air, air dikuras masih jalan normal. Entah kenapa sempat tidak nyala, tiba-tiba mesin sibel keluar dan terlempar ke atas. Saat itu pula air dan tekanan udara kuat keluar," cerita Junaidi. (dpe/iwd)



Hide Ads