Warga Pamekasan masih resah dengan semburan air yang terjadi di Desa Kadur, Dusun Kadur Barat, Kecamatan Kadur. Sejumlah petugas Dinas ESDM Jatim bersama BPBD dan jajaran TNI-Polri bergerak cepat ke lokasi.
Pada Kamis sore Tim ESDM Jatim tiba di lokasi semburan. Pantauan detikJatim, area lokasi langsung dipasangi garis polisi oleh Polsek Kadur agar warga yang menonton tidak terlalu mendekati area sumber sumur bor.
Tim ESDM Jatim pun segera melakukan pengambilan contoh air. Mereka terlihat agak kesulitan saat mengambil contoh air karena tekanan angin yang kuat sehingga butuh waktu kurang lebih 10 menit untuk mendapatkan air. Usai wadah terisi air, petugas langsung melakukan pemeriksaan kadar airnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada tiga botol contoh air yang berhasil dikumpulkan. Gabriel Listyawan Staf Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Jatim menyebutkan dari hasil pengamatan diperoleh kondisi air dari fisik teridentifikasi berbau gas tipis, tekanan gas cukup tinggi, dan air relatif agak keruh kekuningan.
Terkait semburan gas, ada dugaan bahwa gas itu berasal dari jebakan gas dangkal yang kemudian bisa keluar karena adanya pengeboran yang merobek jebakan itu.
Titik pengeboran itu masuk pada formasi ngrayong. Dari pengukuran yang dilakukan DHL didapatkan angka sebesar 6,86 ms. Suhu air berkisar 25,9Β° C dengan pH 6.
Atas dasar itu, untuk sementara waktu masyarakat tidak dianjurkan mengkonsumsi air itu. Namun air nantinya masih bisa dibuat sekedar cuci maupun mandi. Soal semburan gas, kemungkinan gas akan berkurang hingga kurang lebih 2 hingga 3 minggu.
"Kami sarankan pemilik agar memasang corong paralon besar agar semburan air yang ditimbulkan tidak berdampak langsung kepada warga, mengingat air masih keruh. Ditunggu aja nanti sekitar dua atau tiga minggu lagi biasanya tekanan gas sudah berkurang. Namun sambil menunggu hasil perkembangan uji lab karena ini dalam pengawasan," kata Istiyawan saat menjelaskan kepada Junaidi pemilik sumur bor.
Junaidi mengaku senang dan berterima kasih atas respons cepat pemerintah. Pihaknya sudah tenang dalam menghadapi kejadian yang sebelumnya dikhawatirkan berdampak buruk bagi warga sekitar.
"Terima kasih bupati, terima kasih BPBD. Ini ada polisi, TNI juga, tim dari ESDM Surabaya. Kalau nggak sempat pasang corong nanti warga akan saya larang mendekat. Kan lokasi sudah dipasangi garis polisi," kata Junaidi.
Begitu juga Mohammad Jasin selaku Camat Kadur, kehadiran petugas sangat membantu menjawab keresahan warga selama ini.
"Kini warga tidak cemas lagi, terima kasih tim yang sudah datang," kata Jasin.
Semburan ini diketahui terjadi setelah pemasangan pompa sibel pada kedalaman 40 meter. Kemudian terjadi semburan dengan tiba-tiba yang menyebabkan pompa sibel terpental keluar dari sumur.
Sumur ini diketahui sudah terpasang pipa casing berdiameter 6 inci dengan panjang 6 meter dengan kedalaman sumur pada semburan kurang lebih mencapai 141 meter.
(dpe/iwd)