Kemekel

Nelangsa Wilmar Buru Berita Tawuran Berujung Prank Pertama di Tahun 2024

Aprilia Devi - detikJatim
Selasa, 09 Jan 2024 19:51 WIB
Ilustrasi. Malam pergantian tahun di Surabaya. (Foto: Deny Prastyo/detikJatim)
Surabaya -

Momen pergantian tahun adalah momen yang ditunggu untuk berkumpul dan bersantai sambil bakar-bakar jagung atau keliling kota bareng keluarga, pasangan, atau teman. Bagi wartawan, momen ini ladang berita. Karena biasanya cukup banyak peristiwa unik yang terjadi di malam tahun baru.

Wilmar (bukan nama sebenarnya) tidak termasuk kaum yang merayakan momen pergantian tahun bersantai sambil bakar-bakar jagung. Dia cenderung pada kaum yang keliling kota tapi bukan bareng keluarga, apalagi pasangan. Dia keliling kota berburu berita bersama para temannya, sesama wartawan.

Tidak seperti kebanyakan orang akan pulang ke rumah selepas pergantian tahun atau justru sudah sampai di hotel di luar kota untuk staycation menikmati hari pertama tahun baru, Wilmar justru terus pasang mata, pasang telinga, dan seluruh indera demi menangkap peristiwa.

Dia rela tak pulang ke rumah hingga dini hari agar tidak terlewat peristiwa penting sepanjang malam pergantian tahun. Selepas keliling kota memantau keramaian warga, Wilmar mulai mengetik reportase sembari menikmati secangkir kopi di warkop langganan.

Sejumlah berita sudah dia tulis, tapi belum ada berita yang benar-benar 'wah'. Terdorong oleh perasaan fomo (fear of missing out) yang begitu kuat, dia scrolling seluruh media sosial yang ada untuk memantau berbagai kejadian di Kota Pahlawan. Termasuk grup-grup WhatsApp yang dia ikuti.

Saking sibuknya keliling dan memproduksi berita-berita cepat, Wilmar sebagai salah satu wartawan media online ternyata sudah melewatkan cukup banyak notifikasi di HP-nya. Ada sejumlah informasi tentang sejumlah peristiwa yang dia dapati.

Dini hari selepas tahun berganti pada hari pertama 2024 itu, hujan membasahi jalanan. Wilmar makin cemas, dia belum mendapatkan berita yang benar-benar penting dan menarik untuk pembaca. Maka dia terus menyimak beragam konten medsos dan informasi di grup WhatsApp. Kopinya telah dingin.

Tidak lama kemudian, notifikasi WhatsApp mengusiknya. 'Tawuran!' Demikian seru pengirim pesan di grup tersebut.

"Mas bener ta tawurane sek rame? Tawuran opo iku? (Mas benar ta tawurannya masih ramai? Tawuran apa itu?" Tanya Wilmar yang dengan sebat menelpon wartawan pengirim pesan yang tergabung di grup yang sama.

"Iyo iki di TKP chaos banget, langsung rene ae. Tak kirim lokasine (iya nih di TKP chaos banget, langsung ke sini saja, kukirimkan lokasinya)," ujar wartawan di ujung telepon.

Imajinasi Wilmar sudah begitu liar. Tawuran antar-remaja Surabaya pada malam pergantian tahun akan menjadi informasi penting dan menarik. Apalagi beberapa waktu sebelumnya tawuran antar-remaja sampai menimbulkan korban jiwa.

"Wah apik iki tawuran. Infone nang Kenjeran. Ayo dicek. Infone sik chaos. (wah bagus ini, tawuran. Infonya di Kenjeran. Ayo dicek. Infonya masih chaos," ujar Wilmar kepada 2 rekan wartawan lain yang sedang bersamanya. Mereka sepakat segera meluncur ke TKP.

TKP di warung kopi. Baca di halaman selanjutnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork