Tiga mahasiswa anggota UKM Musik Universitas Narotama tewas diduga usai pesta miras Kamis (4/1). Polisi kini memeriksa penjual miras ke para korban.
Kapolsek Sukolilo Surabaya Kompol I Made Patera Negara mengatakan pihaknya tetap melakukan pemeriksaan meski, keluarga korban diketahui belum melakukan laporan resmi ke polisi.
Made menambahkan penjual miras yang menewaskan korban diketahui berinisial BR. Pihaknya juga telah menyita sejumlah bukti miras yang dijual seharga Rp 50 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mencari tahu tempat minumnya korban setelah itu kami minta keterangan kepada pemilik warung, yang menjual miras tersebut. Ada 6 botol arak atau whisky lokal yang sudah diamankan sebagai barang bukti, dulu dijual Rp 50 ribu ukuran 600 ml," kata Made kepada detikJatim, Senin (8/1/2024).
Dalam keterangannya, BR membenarkan 3 mahasiswa anggota UKM Musik yang meninggal sempat menenggak miras bersama pada Kamis (4/1/2024). Meski demikian, Made masih belum bisa memastikan apakah para korban tewas karena miras atau hal lain.
"Kami sudah ambil tindakan dan juga menunggu dari pihak korban, kalau buat laporan kami akan tindaklanjuti, kami juga belum tahu (3 mahasiswa) minum berapa botol," ujarnya.
Made mengungkapkan, BR memperoleh miras itu dengan membeli senilai Rp 30 ribu dan dijual Rp 50 ribu. Menurutnya, BR menjual miras selama 1 tahun ini. "Pemilik aslinya ini suaminya BR, sudah meninggal 40 hari lalu," tandas Made.
Sebelumnya, tiga mahasiswa Universitas Narotomo Surabaya tewas usai menggelar pesta minuman keras (miras). Ketiga korban tercatat sebagai anggota UKM Musik kampus setempat.
Kabag Humas Universitas Narotama Surabaya Evi Retnowulan membenarkan terkait salah satu mahasiswanya yang jadi korban pesta miras. "Informasi yang saya terima dari teman-teman dan jajaran kampus seperti itu. Tapi, aktivitas mereka (diduga pesta miras) di luar aktivitas kampus kami," kata Evi saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (7/1/2024).
(abq/iwd)











































