Pendataan dampak kerusakan akibat angin kencang kemarin terus dilakukan BPBD Tulungagung. Hingga saat ini terdata sebanyak 103 bangunan yang rusak tersebar di 10 kecamatan.
"Saat ini kami masih melakukan asesmen di lapangan untuk mengetahui secara pasti dampak kerusakan yang ditimbulkan angin kencang kemarin. Untuk sementara ada 103 bangunan yang rusak," ujar Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BPBD Tulungagung Taufik Priyadi, Kamis (4/1/2024).
Menurutnya kerusakan bangunan akibat tiupan angin kencang pada Rabu (3/1) itu bervariasi baik ringan maupun sedang. Rata-rata bangunan rusak pada bagian atap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mayoritas bagian atap, banyak yang beterbangan. Kemudian ada juga yang rusak sedang karena tertimpa pohon," ujarnya.
Dari ratusan bangunan rusak itu sebagian besar telah dibenahi mandiri oleh pemilik rumah. Sedangkan rumah yang kehilangan atap akan diberi bantuan darurat dari BPBD.
"Kalau yang gentingnya rusak (jumlahnya) 20. Sudah dibenahi sendiri. Untuk yang butuh bantuan darurat akan kami tindak lanjuti," katanya.
Taufik menambahkan dari proses pendataan ini wilayah terdampak bencana angin kencang meluas menjadi 10 kecamatan.
Kecamatan terdampak itu yakni Rejotangan, Ngunut, Pucanglaban, Sumbergempol, Boyolangu, Pakel, Kalidawir, Tulungagung, Kedungwaru, dan Gondang.
"Ada kemungkinan untuk jumlah kerusakan akan bertambah, kami masih mendata," imbuhnya.
Sebelumnya, Rabu siang, bencana angin kencang menerjang wilayah Tulungagung. Terjangan angin ini membuat atap bangunan hingga reklame beterbangan.
Tak hanya itu, sejumlah pohon besar juga tumbang menimpa sejumlah rumah bahkan memblokade sebagian jalan.
(dpe/iwd)