Terkait dengan aspek pengembangan keilmuan, Prodi S1 Linguistik Indonesia berupaya mengembangkan calon lulusan dengan kompetensi keahlian linguistik, yang berwawasan internasional pada era society 5.0.
"Prodi S1 Linguistik Indonesia memusatkan kajian pada aspek kebahasaan, dan bertujuan mengembangkan calon lulusan dengan kompetensi keahlian linguistik dengan kompetensi khusus sebagai seorang linguis (ahli bahasa), peneliti linguistik, dan praktisi linguistik Indonesia yang dinamis," kata Korprodi S1 Linguistik Indonesia UPN Jatim yang juga Saksi Ahli Bahasa Polri, Endang Sholihatin, seperti dalam rilis yang diterima detikJatim, Sabtu (30/12/2023).
Itu menjawab tantangan dan kebutuhan zaman yang berkembang saat ini. Dengan berkembangnya informasi, teknologi, dan komunikasi, berkembang pula kajian-kajian linguistik di dalamnya.
Badan Bahasa menyambut positif dan mendukung penuh dibukanya Prodi S1 Linguistik Indonesia di UPN Jatim. Itu seperti yang diungkapkan Kepala Badan Bahasa, Aminudin Aziz.
"Saya sebagai Kepala Badan Bahasa dari Kemendikbudristek, menyampaikan selamat atas pembukaan Program studi Linguistik S1 di UPN Veteran Jawa Timur. Mudah-mudahan ini menjadi satu ikhtiar yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas kajian linguistik, apa itu linguistik Indonesia ataupun linguistik bahasa daerah sehingga nanti ke depan, linguistik bisa semakin berkembang dan berdasarkan kajian-kajiannya itu memang berdasarkan penelitian yang mendalam. Mudah-mudahan UPN Veteran bisa menjadi salah satu bagian dari pekerjaan besar ini, selamat," kata Aminudin saat bersama Endang di Kongres Bahasa Indonesia XII, Hotel Sultan Senayan Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Dalam Kongres Bahasa Indonesia XII tersebut, beberapa tokoh lainnya juga mengungkapkan dukungan dan respons positif pada prodi S1 di UPN Veteran Jawa Timur. Ivan Lanin, aktivis penggunaan bahasa Indonesia baku serta padanan Indonesia dari istilah-istilah asing di medsos, mengungkapkan kajian linguistik khususnya linguistik komputasional merupakan kajian yang sangat diperlukan saat ini dalam dunia modern.
"Halo, saya Ivan Lanin. Linguistik komputasional itu merupakan sebuah bidang kajian yang sangat diperlukan saat ini dalam dunia modern. Semua data kebahasaan itu harus dikaji agar kita bisa mendapatkan data deskriptif. Jadi, di masa depan, teori-teori kebahasaan itu akan sangat dibantu dengan adanya bidang ilmu ini. Jadi bagi UPN Veteran Jawa Timur, selamat, dengan adanya pembukaan prodi baru ini semoga perkembangan linguistik Indonesia semakin maju dengan adanya lulusan-lulusan dari linguistik Indonesia," ujar Ivan.
Pada kesempatan tersebut, atase pendidikan dan kebudayaan RI di Seoul Korea Selatan, Gogot Suharwoto juga mengungkapkan orang yang memiliki keahlian linguistik dibutuhkan di seluruh dunia, untuk menjawab tantangan zaman.
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakaatuuh, saya Gogot Suharwoto, atase pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia di Seoul Korea Selatan. Selamat atas dibukanya prodi S1 Linguistik di UPN Veteran Jawa Timur. Semoga prodi baru ini mampu menjawab tantangan zaman, di mana kebutuhan untuk tenaga linguistik seluruh dunia sangat dibutuhkan apalagi di era yang sangat berubah, dan adopsi bahasa dan kebutuhan ataupun konteks informasi dari seluruh dunia diperlukan saat ini. Semoga sukses untuk prodi Linguistik di UPN Veteran Jawa Timur dan selamat untuk semuanya, terima kasih," imbuh Gogot.
Hal senada juga disampaikan Okky Madasari, novelis dan akademisi dari National University of Singapore. Menurutnya, di Prodi S1 Linguistik Indonesia UPN Jatim bisa belajar persoalan-persoalan yang dihadapi Indonesia. Baik pertumbuhan dan perkembangan sebuah budaya maupun bahasa atau proses linguistik yang bisa membentuk manusia-manusia Indonesia dan kebudayaannya.
"Saya Okky Madasari, novelis dan akademisi dari National University of Singapore. Saya menyambut dengan gembira dibukanya Program Studi Linguistik di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Melalui linguistik, kita bisa belajar tentang masyarakat, melalui linguistik dan sastra yang nanti juga akan menjadi bagian dari prodi linguistik ini, kita bisa belajar persoalan-persoalan yang dihadapi Indonesia, bagaimana pertumbuhan dan perkembangan sebuah budaya, bagaimana sebuah bahasa sebuah proses linguistik akan bisa membentuk manusia-manusia Indonesia dan kebudayaannya," kata pengarang yang memenangkan penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2012 itu.
Endang juga kembali menyampaikan keilmuan linguistik berupaya meningkatkan ketahanan nasional di bidang kebahasaan, sebagai wujud bela negara.
"Perlu diketahui, bahwa saat ini, arus informasi, teknologi, dan komunikasi berkembang cukup pesat. Masyarakat telah memasuki dunia digital yang mengubah pola kehidupan dan semua berlangsung cepat. Pada era society 5.0 ini, banyak aplikasi-aplikasi digital termasuk artificial intelegence yang erat kajiannya dengan kajian linguistik," ujar penulis buku Linguistik Forensik dan Kejahatan Berbahasa tersebut.
Kesempatan yang diberikan Badan Bahasa kepada Endang untuk mengikuti kelas mahir Linguistik Forensik di Jakarta, mendorong untuk meliterasi mahasiswa ataupun masyarakat luas agar tidak terjebak pada persoalan kejahatan berbahasa. Dengan mengikuti program kelas mahir linguistik forensik dari Badan Bahasa yang bekerja sama dengan Aston University tersebut, tentu saja mendapatkan bekal kajian linguistik forensik yang dapat bermanfaat untuk masyarakat.
"Di era digital penting untuk literasi linguistik forensik, lebih-lebih pada masa kampanye pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Di tahun politik 2024, Indonesia yang masyarakatnya majemuk ini mudah sekali dipicu konflik SARA atau kekacauan seperti propaganda, hoaks, dan ujaran kebencian melalui bahasa atau teks yang di-posting di media sosial," ungkapnya.
Penguasaan literasi atau kemampuan seseorang dalam mengolah informasi dan pengetahuan sangatlah penting, terlebih di era digital seperti sekarang ini. Seiring dengan perkembangan literasi digital, Bahasa Indonesia juga terus ikut berkembang meningkatkan daya saing di mata internasional.
Endang juga mengaku bangga dengan diakuinya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO (20/11/2023). "Saya pribadi dan juga mewakili Prodi S1 Linguistik Indonesia UPN Veteran Jatim sangat bangga dan bahagia dengan diakuinya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO. Semoga dengan pengakuan ini menjadikan bangsa Indonesia semakin bermartabat di mata dunia internasional, serta memberikan dampak positif untuk dunia akademik di Indonesia," tutup Endang.
(sun/iwd)