Kecelakaan maut bus Sugeng Rahayu vs bus Eka di jalur Ngawi-Madiun jadi catatan kelam tahun 2023. Dahsyatnya kecelakaan memakan korban jiwa empat orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Kecelakaan ini terjadi tepat di Jalan Raya Ngawi-Maospati Km 9-10, Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi Kamis, 31 Agustus 2023 menjelang subuh.
Dari informasi yang dihimpun, Bus Eka rute Yogyakarta-Surabaya adu banteng dengan bus Sugeng Rahayu rute Surabaya-Yogyakarta. Kerasnya tabrakan ini membuat kedua bus mengalami ringsek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bus yang kerusakannya cukup parah adalah bus Sugeng Rahayu sampai terbelah dan atapnya terlepas. Saat terjadi kecelakaan, Bus Sugeng Rahayu membawa 8 penumpang. Sedangkan bus Eka memuat 15 penumpang.
Dari foto yang beredar, tampak sejumlah penumpang bergelimpangan di jalan. Penumpang tersebut terlempar ke aspal. Tiga orang tewas dalam kecelakaan ini dan 15 lainnya mengalami luka-luka.
Ketiga korban yang tewas yakni pertama sopir Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7572 UY bernama Agus Susanto (28). Warga Jalan Arjuna Desa Babadan RT 01/05 Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Lalu Sopir Bus Eka S 7551 US bernama Catur, warga Boyolali.
Kemudian Atik Sujiati (57) warga Desa Tambakromo RT 02/05, Kecamatan Geneng, Ngawi. Atik merupakan pejalan kaki yang turut menjadi korban, ia tewas setelah mengalami luka di kepala dan meninggal dunia di TKP. Ketiga jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Soeroto.
Sedangkan korban meninggal terakhir adalah Pariyanto yang merupakan kenek Bus Sugeng Rahayu. Pria asal Lamongan itu meninggal dalam perawatan tiga hari setelah kecelakaan.
![]() |
Kapolres Ngawi saat itu, AKBP Argo Wiyono yang memimpin langsung prose olah TKP menyebut kecelakaan terjadi karena bus menghindari pejalan kaki yang hendak menyeberang.
"Kejadian berawal saat Bus Eka berjalan dari arah Ngawi menuju Madiun. Di lokasi, Bus Eka berusaha menghindari pejalan kaki. Sampai akhirnya, menabrak Bus Sugeng Rahayu dari arah berlawanan," kata Argo.
Kecelakaan maut yang memakan empat korban jiwa segera menjadi sorotan nasional. Dishub buka suara menyoroti kecelakaan bus itu.
Kabid Angkutan Jalan Dishub Jatim Ainur Rofiq menyatakan kedua perusahaan otobus itu akan dievaluasi. Evaluasi dilakukan oleh Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Jawa Timur.
"Pasti ada evaluasi. Teman-teman sudah di TKP siang tadi sama tim dari Polda Jatim. Kami tunggu laporannya," tegas Rofiq.
Rofiq mengatakan kecelakaan maut itu menyebabkan korban jiwa. Sehingga dipastikan akan ada evaluasi, apalagi kedua bus itu sering terlibat kecelakaan.
"Yang jelas pasti ada evaluasi. Kami tunggu laporan dulu, biar teknis penyebabnya apa biar jelas. Nah karena Bus itu AKAP, jadi nanti BPTD yang punya kebijakan soal sanksi atau teguran ya," tandas Rofiq.
(abq/iwd)