Ngalam Mbois: Keren! Warga Banjararum Singosari Punya Aplikasi Antimaling

Ngalam Mbois: Keren! Warga Banjararum Singosari Punya Aplikasi Antimaling

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 25 Des 2023 14:43 WIB
Akbar Bebe Lebu Ketua RT pencipta Panic Button Smart 14.
Akbar Bebe Lebu Ketua RT pencipta Panic Button Smart 14. Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim
Malang -

Perkembangan teknologi benar-benar dimanfaatkan warga RT 14, Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, untuk mengembangkan sistem keamanan berbasis digital bernama Smart 14. Inovasi panic button itu dibuat sendiri oleh Ketua RT setempat.

Ketua RT 14/RW 11 Akbar Bebe Lebu mengatakan, aplikasi Smart 14 dibuat sejak 2021 hingga 2022. Latar belakang ide menciptakan aplikasi didasari pada kondisi perumahan yang berada di paling pojok dan berdekatan perkebunan tebu sehingga relatif sepi.

Situasi tersebut membuat Akbar berpikir bagaimana menciptakan lingkungan tempat tinggal warga aman dari ancaman pencuri. Warga tinggal mengunduh aplikasi Smart 14 yang dibagikan Akbar di masing-masing smartphone-nya. Aplikasi itu kemudian dioperasikan sesuai nama dan alamat tinggal warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya coba sedikit mempersempit di lingkungan RT. Tapi tidak menutup kemungkinan di level RW serta desa bisa juga diaplikasikan. Dengan aplikasi panic button ini, memungkinkan semua warga melakukan tanggap darurat bila mengalami kondisi darurat di lingkungannya," kata Akbar saat ditemui, Senin (25/12/2023).

Sementara cara kerja aplikasi Smart 14 juga cukup mudah, yaitu warga tinggal menekan tombol darurat apabila terjadi gangguan kamtibmas di lingkungannya. Ketika tombol darurat ditekan, secara otomatis toa atau pengeras suara yang sudah terpasang di lingkungan RT 14 akan berbunyi untuk memberikan peringatan.

ADVERTISEMENT

"Toa pengeras suara sudah kami setting di sejumlah titik lokasi di dalam lingkungan kami. Jika terjadi sesuatu hal yang tidak dinginkan, warga setempat bisa menekan panic button di Smart RT, maka pengeras suara itu akan berbunyi. Kan sekarang zaman teknologi digital, maka dengan teknologi ini kami memberikan rasa aman dan nyaman warga kami. Ini juga sebagai siskamling tapi bentuknya aplikasi," terang Akbar.

Suara peringatan dari pengeras menginformasikan ada gangguan di rumah warga tersebut. Sehingga memberikan peringatan warga untuk siaga, dan pelaku tindak kejahatan diharapkan bisa mengurungkan niatnya.

"Ini lebih kepada shock therapy, bagi orang-orang yang akan melakukan tindak kejahatan di wilayah kami. Karena suara peringatan akan terdengar di seluruh wilayah RT," sambung Akbar.

Akbar mengaku aplikasi yang diciptakan sudah mulai dilirik masyarakat luar Banjaarum untuk digunakan di wilayah tempat tinggal mereka. Aplikasi panic button dibanderol dengan harga mulai Rp 100 ribu sampai Rp 5 juta.

"Sudah ada pemesan, yakni dari Sidoarjo dan Kota Malang, biayanya paling murah Rp 100 ribu sampai Rp 5 juta. Dalam waktu sepekan sudah bisa dioperasikan," pungkasnya.

Selain sistem keamanan lingkungan, ada juga sistem layanan lainnya yang terintegrasi dalam aplikasi tersebut. Di antaranya, e-surat, transparansi keuangan, e-lapor RT, pemberdayaan UMKM. Bahkan, juga terdapat informasi seputar rapat atau kegiatan RT.

Ngalam Mbois adalah rubrik spesial detikJatim yang mengupas seputar seluk-beluk, capaian, prestasi, dan kelokalan khas yang ada di Malang Raya. Ngalam Mbois tayang setiap hari Senin.




(irb/dte)


Hide Ads