Volume Kendaraan Tol Jomo Diprediksi Naik 39,3%, Waspada Titik Laka-Macet

Volume Kendaraan Tol Jomo Diprediksi Naik 39,3%, Waspada Titik Laka-Macet

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Sabtu, 23 Des 2023 12:33 WIB
Volume kendaraan melalui Astra Tol Jombang-Mojokerto (Jomo)
Arus lalin Tol Jomo/Foto: Istimewa (Dok Astra Tol Jomo)
Jombang -

Volume kendaraan melalui Astra Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) diprediksi naik 39,3% sepanjang libur Nataru 2024. Para pemudik yang hendak melalui ruas tol ini sudah sepatutnya mewaspadai sejumlah titik rawan kecelakaan dan kemacetan.

Satgas Nataru Astra Tol Jomo Rifan Tsamany menjelaskan, lalu lintas harian (LHR) sepanjang libur Nataru diprediksi naik 39,3 persen dibandingkan LHR biasa tahun 2023. Ia memperkirakan 43.000 kendaraan/hari melintasi Tol Jomo. Panjang ruas tol ini 40,5 Km dari Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang sampai Desa Penompo, Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Puncak kepadatan lalu lintas di Astra Tol Jomo pada momen Natal, lanjut Rifan, diprediksi terjadi pada 25 Desember 2023. Ia memperkirakan 63.000 kendaraan pemudik melewati tol ini. Sedangkan puncak kepadatan lalu lintas pada momen tahun baru, diprediksi terjadi 1 Januari 2024. Volume kendaraan yang melintasi ruas tol ini diprediksi mencapai 62.000 unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Traffic (lalu lintas) dibandingkan periode Nataru tahun sebelumnya, kami prediksi naik 4,2%," terangnya kepada detikJatim, Sabtu (23/12/2023).

Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu risiko yang dihadapi para pemudik. Untuk mengantisipasinya, kata Rifan, Astra Tol Jomo menjalankan 3E. Yaitu engineering, enforcing dan education. Engineering merupakan pemeliharan infrastruktur jalan tol sekaligus inspeksi bersama dengan Kementerian PUPR.

ADVERTISEMENT

Enforcing adalah penegakan hukum terhadap para pelanggar batas kecepatan atau melaju terlalu lambat di Astra Tol Jomo. Menurut Rifan, pihaknya bekerja sama dengan kepolisian untuk menggelar operasi menggunakan speed gun.

"Education kami lakukan kampanye keselamatan terhadap siswa SMP, SMA supaya masyarakat aware terhadap keselamatan," jelasnya.

Kepala Departemen Operasi dan Pemeliharaan Astra Tol Jomo Yuni Rihal menuturkan, kecelakaan di ruas tol ini merenggut 6 nyawa sepanjang 2022. Sedangkan hingga November 2023, terjadi 5 kecelakaan lalu lintas di jalan bebas hambatan ini. Menurutnya, titik rawan kecelakaan di KM 678 dan 695 arah Mojokerto, serta KM 700 dan 678 arah Jombang.

"Penyebab kecelakaan paling dominan pertama adalah mengantuk, kedua karena pecah ban. Waktunya jam dini hari 02.00-07.00 WIB. Siangnya jam 14.00-19.00, ini waktu paling banyak laka," ungkapnya.

Selain titik rawan kecelakaan, para pemudik juga harus mewaspadai titik rawan kemacetan. Menurut Yuni, hanya 2 titik rawan kemacetan di Astra Tol Jomo. Pertama, di Exit Jombang, Kecamatan Tembelang. Faktor utamanya adalah kian padatnya lalu lintas di jalan provinsi Jombang-Ploso dan sebaliknya yang bertemu dengan kendaraan masuk dan keluar jalan tol.

"Kalau kemacetan terjadi, kami kerja sama dengan kepolisian mengalihkan (keluar masuk kendaraan) di gerbang tol Bandar atau Mojokerto Barat," terangnya.

Kedua, di exit Bandar, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang. Kemacetan di titik ini biasa terjadi karena imbas kepadatan lalu lintas di jalur arteri Jombang-Ngajuk-Kediri yang bertemu dengan arus keluar masuk kendaraan di Exit Bandar. Menurut Yuni, terdapat 3 faktor yang menyebabkan kemacetan di jalur arteri.

"Karena perlintasan KA, jembatan Konto yang masih 1 lajur, sedangkan badan jalannya sudah 2-4 lajur, serta dampak simpang Mengkreng. Sistemnya saya kami berlakukan buka tutup (gerbang tol Bandar), pengalihannya ke arah Nganjuk atau Jombang," tandasnya.




(irb/fat)


Hide Ads