BPJS Kesehatan Cabang Malang belum mengaktifkan lagi ratusan ribu pemegang kartu BPJS PBID di Malang. Masalahnya, Pemkab Malang belum melunasi tunggakan iuran selama 4 bulan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, Roni Kurnia Hadi mengatakan Pemkab Malang telah mengajukan daftar pemegang kartu BPJS PBID usai dinonaktifkan per 1 Agustus 2023 lalu.
Namun, kepesertaan para penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan yang telah divalidasi oleh Pemkab Malang itu belum diaktifkan. BPJS Kesehatan belum menindaklanjuti usulan itu karena Pemkab Malang masih menunggak utang iuran PBID.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemkab Malang sudah mengusulkan sekitar 172 ribu untuk diaktifkan kembali. Nah, kami masih belum menerima (belum mengaktifkan), karena terkait tunggakan yang belum dilunasi itu. Bupati diminta komitmennya. Mau dilunasi kapan?" Ujar Roni kepada detikJatim, Jumat (22/12/2023).
Menurut Roni, Pemkab Malang masih punya tunggakan iuran yang belum dibayar selama 4 bulan. Dengan kewajiban yang seharusnya dibayar lebih dari Rp 80 miliar.
"Tunggakan 4 bulan, nilainya lebih Rp 80 miliar," tuturnya.
BPJS Kesehatan telah melayangkan tagihan setiap bulan kepada Pemkab Malang untuk berkomitmen melakukan pembayaran. Namun hingga hari ini tunggakan itu juga belum dilunasi.
"Setiap bulan kami menagih. Jika nanti belum dibayar, maka kami akan melapor ke BPK. Dan nanti bagaimana rekomendasi dari BPK," tegas Roni.
Sebelumnya, BPJS Kesehatan Cabang Malang menonaktifkan 679.721 jiwa pemegang kartu Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) BPJS Kesehatan per 1 Agustus 2023 lalu. Karena Pemkab Malang belum membayar iuran PBID di 4 bulan sebelumnya.
Mengenai utang iuran, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo membenarkan bahwa pelunasan akan dilakukan Pemkab Malang berdasarkan hasil pemeriksaan BPK.
Sedangkan tentang belum aktifnya kepesertaan BPJS Kesehatan PBID lebih dari 172 ribu warga yang telah divalidasi, Wiyanto menyatakan bahwa sebagian di antaranya sudah aktif.
"Iya, menunggu pemeriksaan BPK. Tapi sebagian dari PBID yang 172 ribu, statusnya aktif," klaimnya saat dikonfirmasi detikJatim.
(dpe/fat)