Nantinya setelah dievaluasi, Pemkot Surabaya berencana melakukan peralihan bus diesel ke listrik.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pihaknya akan menggandeng perusahaan melakukan konversi. Sehingga tidak membuat APBD menjadi bengkak.
"Nanti kita akan melakukan BTS (Buy the service), jadi seluruh bus listrik 2024 akan kita lakukan BTS dengan perusahaan, sehingga tidak membenami APBD kita," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (20/12/2023).
![]() |
Eri menambahkan nantinya di tahun 2024 keberadaan bus listrik akan ditambah 3 unit. Sehingga total ada 10 unit kendaraan listrik mengaspal di jalanan Surabaya.
Ia memastikan tahun 2024 akan melakukan BTS. Meski begitu kapan terealisasi masih menunggu waktu. "Saya sudah minta Kadishub untuk melakukan BTS 2024," ujarnya.
Dia berharap bus di Surabaya tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak. Namun pihaknya tetap akan mengkaji lagi seberapa mampu peralihan bus diesel menjadi listrik.
"Semuanya (Bus). Masih dalam kajian dishub langsung semuanya atau setengah dulu. Yang akan disampaikan nanti saat paparan di depan saya," jelasnya.
![]() |
Sementara Kabid Angkutan Dishub Surabaya Ali Mustofa mengatakan, pihaknya menunggu perkembangan hasil uji coba bus listrik milik PT Kalista Nusa Armada. Setelah itu akan dilakukan evaluasi untuk konversi bus diesel ke listrik.
"Sampai Februari uji coba (bus listrik). Setelah Februari baru dibuatkan evaluasi dan kajian transisi bus diesel ke bus listrik," pungkasnya.
Sebelumnya, uji coba bus listrik dilakukan selama 3 bulan. Bahkan sempat digunakan transportasi piala dunia U-17. Ukuran bus listrik yang sedang diuji coba juga berbeda-beda. Ada ukuran bus mini hingga mirip feeder.
Selama masa uji coba, 7 bus listrik akan beroperasi di rute jalanan Surabaya secara acak. Hal ini guna mempermudah evaluasi dengan mengacu tingkat kepadatan penumpang di wilayah yang dilewati.
Bila uji coba berjalan dengan baik, Dishub Surabaya siap melanjutkan kerja sama dengan konsep BTS bersama PT Kalista Nusa Armada.
(esw/fat)