Gaji Diduga Dipotong Kepsek, Guru Honorer SD di Bangkalan Lapor Pj Bupati

Gaji Diduga Dipotong Kepsek, Guru Honorer SD di Bangkalan Lapor Pj Bupati

Kamaluddin - detikJatim
Rabu, 20 Des 2023 15:11 WIB
Delapan guru honorer mengadu ke Pj Bupati Bangkalan.
Delapan guru honorer mengadu ke Pj Bupati Bangkalan. (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Bangkalan -

Delapan guru honorer SDN Tambegan, Kecamatan Arosbaya mendatangi Pendopo Agung Bupati Bangkalan. Mereka melaporkan masalah pemotongan gaji guru honorer yang diduga dilakukan oleh kepala sekolah (kepsek) SDN Tambegan.

Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie mengatakan dirinya sudah bertemu dengan 8 guru itu. Dia juga sudah mendengarkan keluhan para guru atas sikap kepala sekolah yang diduga sewenang-wenang.

"Ya barusan sudah bertemu dan mendengarkan keluhan para guru tersebut," ujar Arief kepada wartawan, Rabu (20/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan bahwa pihaknya sudah mengambil keputusan untuk permasalahan guru itu, yakni dengan menempatkan pelaksana harian (Plh) Kepala Sekolah di SDN Tambegan 1.

"Untuk saat ini dinas sudah menugaskan pelaksana harian di sekolah itu untuk operasional. Tapi keperluan tanda tangan masih tetap kepsek lama karena sesuai aturan baru bisa dipindah setelah tiga tahun," imbuhnya.

ADVERTISEMENT
Delapan guru honorer mengadu ke Pj Bupati Bangkalan.Delapan guru honorer mengadu ke Pj Bupati Bangkalan. Foto: Kamaluddin/detikJatim)

Ia juga mengaku dari hasil diskusi dengan para guru itu dirinya menduga pemotongan itu dilakukan untuk menggaji guru sukarelawan (sukwan) yang tidak masuk dalam data dapodik. Meski begitu, hal itu tetap dinilai sebagai pelanggaran.

"Apapun itu tetap saja pelanggaran. Makanya saat ini yang bersangkutan masih diperiksa kejaksaan dan inspektorat," jelasnya.

Sementara itu, salah satu guru honorer Malihah mengaku bersyukur keluhan para guru segera ditanggapi oleh Pj Bupati. Ia berharap kejadian serupa tak kembali terjadi di sekolahnya.

"Alhamdulillah kedatangan kami mendapat tindak lanjut dari pak Pj Bupati. Untuk sementara kepala sekolah di-handle oleh Pak Korwil, namun untuk ke depannya kami masih belum tahu," ungkapnya.

Ia mengaku selama ini jumlah potongan gaji pada setiap guru honorer berbeda-beda tergantung pada masa jabatan guru.

"Sesuai laporan itu harusnya setiap guru menerima Rp 1,2 juta. Tapi ternyata dipotong. Saya sendiri dapat Rp 450, teman-teman yang lain ada yang dapat Rp 300 ribu," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads