"Insentif RT/RW akan kita naikkan Rp50 ribu, sampaikan ke teman RT/RW yang lain," kata Mas Dhito dalam keterangan tertulis, Selasa (19/12/2023).
Informasi kenaikan insentif bagi Ketua RT/RW ini disampaikannya dalam kegiatan sosialisasi pada Jumat (8/12) lalu yang diikuti 616 RT/RW se Kecamatan Gurah di Gedung Bhagawanta Bhari. Sosialisasi ini bertujuan memberi tahu RT/RW mengenai program pemerintah daerah. Diharapkan, RT/RW dapat membantu menyukseskan program sebagaimana tugas dan fungsinya.
Lebih lanjut, Mas Dhito menerangkan pemerintah daerah saat ini tengah berkejaran menyambut beroperasinya bandara, termasuk pembangunan jalan tol. Di sisi lain, pemerintah juga memiliki tugas dan kewajiban terkait program pembangunan daerah, mulai dari infrastruktur jalan, pemberian akses kesehatan, hingga penanganan stunting.
Ia berharap RT/RW yang paling dekat dengan masyarakat dapat ikut membantu program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah. Salah satunya terkait stunting.
"Saya minta tolong ini bukan buat saya tapi untuk 2030. Di tahun 2030 jumlah masyarakat produktif dengan yang tidak produktif itu banyak yang produktif. Apakah itu jadi hal baik, atau jadi hal buruk itu tergantung dari anak stunting hari ini," jelas Mas Dhito.
Mas Dhito pun berharap Ketua RT ikut aktif memberikan laporan terkait anak stunting di wilayahnya kepada kepala desa. Serta membantu mengawal dan mensosialisasikan program penanganan stunting agar dapat tepat sasaran.
Ia pun membahas infrastruktur jalan rusak yang ada di desa. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Kediri telah meminta setiap desa mengusulkan satu program perbaikan jalan untuk ditangani 2024 mendatang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri Agus Cahyono mengungkapkan terdapat 9.356 RT dan 2.755 RW di Kabupaten Kediri. Besaran insentif bagi RT/RW ini diberikan setiap bulan.
"Insentif RT/RW (selama ini) per bulan Rp 200 ribu dan diterimakan setiap bulan," pungkasnya.
(akn/ega)