Bupati Kediri Dorong Upgrade Kompetensi Guru Lewat Program Pertukaran

Bupati Kediri Dorong Upgrade Kompetensi Guru Lewat Program Pertukaran

Muhammad Lugas Pribady - detikJatim
Selasa, 19 Des 2023 06:07 WIB
Pemkot Kediri
Foto: Dok. Pemkot Kediri
Jakarta -

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana terus mengawal perkembangan SMA Dharma Wanita Boarding School Pare, sebagai sekolah yang berasrama pertama yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. Dari hal tersebut, Ia mendorong terus peningkatan kompetensi guru agar selalu diupgrade.

Bagi Mas Dhito sapaan akrabnya, upgrade kompetensi guru sangat penting karena bisa berpengaruh kepada kualitas pembelajaran siswa didik. Ini jadi harapan baginya dalam memastikan siswa dapat menerima pembelajaran yang unggul dan berkualitas.

"Ke depan juga akan ada pertukaran guru, upgrade kualitas guru ini memang sangat perlu sekali," ungkap Dhito dalam keterangan tertulis, Senin (18/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, program pertukaran guru jadi upaya dalam menggenjot kompetensi guru. Pemerintah Kabupaten kediri bekerja sama dengan Putra Sampoerna Foundation (PSF) dengan melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan guru.

Melalui pelatihan itu, ia berharap kepada guru bisa mewujudkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi siswa. Kemudian, ia menyampaikan pertemuan pihaknya dengan tim PSF sebagai langkah untuk mengetahui hasil dari pendampingan dan dilakukan survey terhadap 130 peserta didik.

ADVERTISEMENT

Dari hasil survei, tercatat 37% peserta didik menyatakan seluruh pembelajaran dilakukan dengan aktif dan menyenangkan. Lanjutnya, secara persentase naik dari sebelum melakukan pendampingan yakin berkisar 18,1% saja.

"Saya berharap semua guru bisa memahami bagaimana pola mengajar dan merespon siswa,. Paling tidak, tahun pertama ini 50%, nanti tahun kedua sudah 100%," terangnya.

Adapun, Mas Dhito berharap terciptanya lingkungan pendidikan di SMA Dharma Wanita boarding school yang inklusif. Dalam hal ini, guru diharapkan dapat menerima kritik dan saran dari para siswa.

"Guru harus bisa inklusif, harus bisa menerima kritikan, saran, dan mungkin anak-anak bisa memberikan kritik atau saran dengan nama yang tidak dituliskan. Jadi guru-guru bisa mengevaluasi diri," katanya.

Tak kalah penting, dirinya tidak menghendaki munculnya aksi bullying di lingkungan sekolah. Terlebih di sekolah berasrama yang notabene setiap hari siswanya selalu bertemu. Ia pun menyambut baik kegiatan sosialisasi pencegahan bullying yang telah dilakukan PSF terhadap para siswa di SMA Dharma Wanita Boarding School.

"Sosialisasi bullying di sekolah boarding school ini menjadi kata kunci karena trauma dari anak tersebut bisa semakin dalam. Ini yang saya tidak harapkan," pungkasnya.




(akn/ega)


Hide Ads