27 Kecamatan di Lamongan rawan bencana hidrometeorologi saat Pemilu 2024. Kerawanan bencana mulai dari banjir, potensi longsor, pohon tumbang hingga banjir rob.
KPU Lamongan menggencarkan sosialisasi rencana tahapan distribusi logistik di tengah tantangan dan ancaman bencana. Kepala BPBD Lamongan, Joko Raharto mengaku hampir semua Daerah Pemilihan (Dapil) rawan bencana.
"Dapil 1 Lamongan, Tikung, Karangbinangun, Deket, Glagah, Sarirejo, potensi bencananya banjir. Dapil 2, Sukorame, Bluluk, Modo, Ngimbang, Sambeng, Mantip, Kembangbahu, jalan rusak dan kendala rute serta potensi longsor," kata Joko Raharto di Kantor KPU Lamongan, Jalan Basuki Rahmat, Senin (18/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, kata Joko, di Dapil 3 Babat, Kedungpring, Sugio, Pucuk rawan terjadi banjir dan pohon tumbang. Sedangkan di Dapil 4 Sekaran, Maduran, Sukodadi, Karanggeneng, Kalitengah, Turi rawan terjadinya banjir tahunan.
"Untuk Dapil 5, Brondong, Laren, Paciran, Solokuro, yakni banjir rob," urainya.
Sementara Komisioner KPU Lamongan, Divisi Sosialiasi Pendidikan Pemilih, Partipasi Masyarakat, dan SDM, Khoirul Anam menuturkan, pemilu mulai digelar Februari 2024. Dan periode bulan tersebut bertepatan puncak musim hujan. Sehingga potensi kendala saat pendistribusian logistik.
"Hal inilah yang kemudian mendorong KPU Lamongan untuk melakukan antisipasi dini. Salah satunya dengan menggandeng BPBD serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik setempat untuk melakukan sosialisasi dengan sasaran stakeholder, kepala desa dan camat pada daerah rawan bencana," jelas Anam.
Anam menjelaskan, kegiatan sosialisasi kali ini untuk meminimalisir kendala saat tahapan distribusi Pemilu 2024. Pesertanya, tambah Anam, adalah 12 camat yang ada di Lamongan dan hampir 60 kepada desa di daerah yang rawan bencana.
"Tentu saja fungsinya adalah untuk melakukan persiapan guna mengurangi kendala saat distribusi," tandasnya.
Banjir, tanah longsor dan banjir rob, menurut Anam, kemungkinan besar diprediksi akan terjadi sehingga dapat menjadi masalah bila tidak segera diantisipasi. Pasalnya, tandas Anam, Lamongan memiliki sejumlah potensi bencana sehingga harus dicari solusinya.
"Hal yang paling riskan yakni saat proses distribusi di mana kerap kali terjadi terkendala cuaca," ucapnya.
Anam merinci, untuk dokumen dan logistik yang mudah rusak terkena air harus dipacking dengan rapi serta perlu pengaman khusus, seperti penggunaan plastik berlapis sebagai pembungkus. Selain itu, pemilihan gudang logistik pada tingkat kecamatan diharuskan berada di lokasi strategis serta penggunaan palet atau alas yang tinggi untuk meminimalisir genangan air.
"Semoga Pemilu 2024 mendatang bisa berlangsung aman dan lancar tanpa kendala," pungkasnya.
(dpe/fat)