5 Cara Bicara dan Menenangkan Orang Depresi

5 Cara Bicara dan Menenangkan Orang Depresi

Savira Oktavia - detikJatim
Jumat, 15 Des 2023 15:40 WIB
ilustrasi wanita depresi
Ilustrasi sedih dan depresi/Foto: thinkstock
Surabaya -

Fenomena bunuh diri atau suicide obsession menjadi isu kesehatan masyarakat saat ini. Perilaku bunuh diri seringkali dihubungkan dengan beberapa gangguan jiwa, seperti depresi.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, depresi merupakan sebuah kondisi berupa gangguan suasana hati yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Seseorang dengan gangguan depresi mudah merasa sedih dan cemas.

Mereka juga kehilangan minat terhadap aktivitas yang mereka senangi, merasa tidak berharga atau mempunyai pola pikir negatif yang berulang mengenai diri sendiri, kehidupan atau kematian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa faktor penyebab depresi, di antaranya perubahan biologis dalam otak, faktor keturunan, kehilangan orang terdekat, trauma, masalah finansial, konflik dalam hubungan, gangguan tidur, gangguan kecemasan, dan kondisi medis tertentu.

Sebanyak 55 persen penderita depresi terindikasi mempunyai perilaku bunuh diri. Dalam stadium berat, penderita depresi tidak jarang merasa frustasi dan putus asa, hingga memunculkan ide menyakiti diri sendiri, bahkan mengakhiri hidupnya.

ADVERTISEMENT

Hal ini sepenuhnya didukung dengan data yang diperoleh WHO. Data tersebut mengungkap bahwa angka bunuh diri akibat depresi sebesar satu juta per tahun di seluruh dunia.

Cara Berbicara dengan Orang yang Depresi

Menurut jurnal Strategi Komunikasi Keluarga dengan Pasien Pengidap Bipolar Fase Depresi oleh Dito Yusri dkk, terdapat beberapa aspek yang perlu ditekankan ketika menjalin komunikasi dengan seorang penderita depresi.

Cara-cara khusus diperlukan untuk berbicara dengan penderita depresi. Tujuannya agar tidak memperparah gejala yang ditimbulkan dari adanya gangguan tersebut. Berikut cara berbicara dengan orang terdekat yang menderita depresi.

1. Memastikan Keamanan Batin

Keamanan batin dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi yang sehat secara emosional sehingga memicu perasaan aman. Seseorang yang mempunyai keamanan batin yang baik tentunya dapat menghadapi dirinya sendiri, dan menerima setiap kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

Dalam konsep komunikasi dengan penderita depresi, komunikasi batin menjadi salah satu elemen penting yang harus dijaga dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kamu tidak diperbolehkan mengganggu keamanan batin penderita depresi karena akan memengaruhi kondisi emosionalnya.

Seorang penderita depresi akan sensitif untuk melakukan hal-hal negatif yang berdampak pada keselamatan diri sendiri. Oleh karena itu, pentingnya menjaga keamanan batin ketika berkomunikasi.

2. Pemenuhan Kebutuhan

Pemenuhan kebutuhan akan memberikan perasaan afirmasi positif terhadap apa yang diinginkan menjadi kenyataan atau terwujud. Namun, dalam beberapa kondisi, pemenuhan kebutuhan tidak dirasa penting untuk dipenuhi karena ada beberapa kebutuhan yang dapat berdampak negatif.

Maka dari itu, diperlukan penundaan pemenuhan kebutuhan yang bersifat negatif dengan menjalin komunikasi persuasif dua arah terhadap penderita depresi. Hal ini menjadi salah satu wujud kepedulian atas kebutuhan yang tidak mengandung unsur positif dan tidak bersifat penting untuk dipenuhi.

3. Mengevaluasi Kenyataan Emosional

Kenyataan emosional yang diluapkan seorang penderita depresi tidak sepenuhnya baik dan dapat diterima oleh pendengar. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan perihal mengevaluasi kenyataan emosional.

Bentuk evaluasi tergantung pribadi masing-masing pendengar karena tiap individu mempunyai cara tersendiri untuk mengevaluasi. Peran pendengar dalam mengevaluasi kenyataan emosional untuk meningkatkan kemampuan meresapi dan memaknai emosional yang diluapkan penderita depresi, sehingga tidak asal diungkapkan.

4. Menjaga Hubungan Antar Penderita Depresi

Hubungan antara pendengar dengan penderita depresi menjadi aspek terpenting dalam membangun sebuah komunikasi. Sebab, dibutuhkan rasa saling mengerti dan kepedulian terhadap kondisi orang lain.

Kondisi emosional juga disebabkan adanya hubungan baik. Akan tetapi terkadang hubungan yang dibangun hanya bersifat sementara.

5. Memberikan Dukungan kepada Penderita Depresi

Dukungan kepada seorang penderita depresi dibutuhkan untuk memberikan kesejahteraan emosional. Dengan cara menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan yang dapat memberikan afirmasi positif terhadap penderitanya.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads