Depresi bukanlah sesuatu yang sepele. Bagi mereka yang mengalaminya, langkah pertama mengatasi kondisi ini adalah memahami apa yang harus dilakukan.
Tindakan dan dukungan tepat dapat memudahkan seseorang menjalani proses penyembuhan. Ada langkah-langkah yang bisa dilakukan saat menderita depresi.
Baca juga: 4 Penyebab Seseorang Bisa Ingin Bunuh Diri |
Apa Itu Depresi?
Dilansir situs resmi Kementerian Kesehatan, depresi adalah sebuah kelainan suasana hati yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Seseorang yang mengalami depresi mungkin merasa sedih dan cemas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga kehilangan minat terhadap aktivitas yang disukai, merasa tidak berharga, atau memiliki pemikiran negatif yang berulang tentang diri sendiri, kehidupan, atau kematian. Depresi dapat menyebabkan penurunan energi, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, dan masalah fisik lainnya.
Pengobatan Depresi
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan jika menderita depresi. Penderita depresi juga harus melakukan pengobatan menggunakan pendekatan holistik.
Pengobatan biasanya menggunakan obat dan terapi psikologis. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan jika mengalami depresi.
1. Terapi Obat
Dokter dapat memberikan antidepresan untuk membantu mengurangi gejala depresi. SSRIs (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors), SNRIs (Serotonin-Norepinephrine Reuptake Inhibitors), dan trisiklik adalah beberapa jenis antidepresan yang paling umum digunakan.
2. Terapi Psikologis
Beberapa terapi seperti terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi bicara dapat membantu orang mengatasi pemikiran negatif. Termasuk membuat strategi pengelolaan stres, dan menemukan keterampilan baru untuk menangani depresi.
Penyebab Depresi
Dilansir dari situs resmi Halodoc, masih belum diketahui secara pasti apa penyebab depresi. Kelainan kesehatan mental ini diduga terjadi karena beberapa faktor pemicu sebagai berikut.
1. Masalah Biologis
Perubahan fisik pada otak dapat terjadi pada seseorang yang depresi. Tingkat signifikasi dari perubahan ini masih belum diketahui, tetapi pada akhirnya dapat membantu menentukan penyebabnya.
2. Gangguan Kimia pada Otak
Bahan kimia otak yang terbentuk secara alami disebut neurotransmitter, yang dianggap memiliki peran dalam pembentukan depresi. Studi menunjukkan perubahan fungsi dan efek neurotransmitter ini dapat memengaruhi stabilitas suasana hati, yang berdampak pada tingkat depresi seseorang.
3. Gangguan Hormon
Depresi dapat disebabkan perubahan atau gangguan keseimbangan hormon. Hal ini biasanya terjadi selama kehamilan dan beberapa minggu atau bulan setelah persalinan.
Kondisi ini dikenal sebagai pascapartum. Orang yang mengalami menopause, masalah tiroid, dan beberapa kondisi lainnya juga lebih rentan menderita depresi.
4. Penyakit keturunan
Seseorang yang memiliki anggota keluarga sebelumnya yang menderita kondisi serupa, lebih berisiko mengalami masalah kesehatan mental ini. Ahli mengatakan kemungkinan terkena depresi dapat dipengaruhi gen.
5. Peristiwa kehidupan
Depresi dapat disebabkan stres, kematian orang tersayang, peristiwa mengecewakan (trauma), isolasi, dan kurangnya dukungan.
6. Kondisi medis
Rasa sakit dan penyakit fisik yang berkelanjutan dapat menyebabkan depresi. Pengidap diabetes, kanker, dan penyakit Parkinson lebih rentan mengalami depresi.
7. Obat
Beberapa obat dapat menyebabkan depresi. Alkohol dan narkoba juga dapat menyebabkan depresi atau memperburuknya.
8. Kepribadian
Orang yang mudah kewalahan atau kesulitan mengatasi situasi tertentu lebih rentan terhadap depresi.
Gejala Depresi
Meskipun gejala depresi dapat bervariasi dari orang ke orang, beberapa gejala yang paling umum dialami penderita depresi sebagai berikut.
- Perasaan sedih yang terjadi setiap hari atau hampir setiap hari.
- Hilangnya minat atau kepuasan dari aktivitas yang biasanya dinikmati.
- Penurunan energi atau kelelahan yang tidak berhenti.
- Perasaan yang tidak berguna atau bersalah.
- Kesulitan tidur atau terlalu banyak tidur.
- Gangguan nafsu makan serta perubahan berat badan yang signifikan.
- Kesulitan mengingat, membuat keputusan, atau berkonsentrasi.
- Pemikiran tentang bunuh diri atau kematian.
Pencegahan Depresi
Meskipun tidak ada cara pasti untuk menghindari depresi, risikonya dapat dikurangi dengan mengelola stres, mendapatkan dukungan sosial yang kuat, mendapatkan pengobatan sejak dini jika gejala muncul, dan menjaga kesehatan fisik dan mental secara umum.
Depresi yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah serius dan berbahaya. Seperti peningkatan risiko bunuh diri, gangguan kecemasan, gangguan fisik seperti nyeri kronis, dan masalah dalam hubungan interpersonal. Karena itu, penting untuk segera mendiagnosis dan mengobati depresi.
Itulah beberapa pengertian tentang depresi dan cara menghadapinya. Selalu sayangi diri kalian sendiri. Apabila butuh teman bercerita tentang masalah yang sedang dihadapi, segeralah membuka diri. Semoga artikel ini bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)