Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang guru SD diduga bunuh diri bersama istri dan anaknya di rumah, di Gang Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Peristiwa itu begitu mengejutkan warga sekitar. Pasalnya guru SD tersebut selama ini dikenal baik dan tampak seperti tidak punya masalah.
Sekeluarga yang bunuh diri itu adalah adalah WE (44), kemudian istrinya SU (40), dan salah satu putri kembarnya berinisial RY (12). Sedangkan satu anak lain berinisial AKE (12) ditemukan selamat dan sudah mendapatkan pendampingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua RT setempat, Iswahyudi mengatakan, WE sehari-harinya bekerja sebagai guru di sebuah sekolah dasar wilayah Sukun, Kota Malang. Namun Iswahyudi tak mengetahui pasti apakah WE sudah berstatus aparatur sipil negara (ASN) atau masih honorer.
"Kerja WE itu guru, kalau dulu katanya masih sukwan (honorer), entah sekarang apakah sudah PNS atau belum," terang Iswahyudi ditemui di lokasi kejadian, Selasa (12/12/2023).
WE bersama keluarga sudah menempati rumah kontrakan itu hampir selama 7 tahun. Pasangan suami istri tersebut dikaruniai dua orang anak kembar.
"Anaknya kembar perempuan, sudah kontrak 7 tahun. Aslinya Jalan Mayjen Sungkono, Kota Malang," terang Iswahyudi.
Iswahyudi menambahkan, istri WE sehari-harinya menjadi ibu rumah tangga dan berjualan kue.
"Kalau istrinya jualan kue," imbuhnya.
Selain WE dan istrinya, warga juga menemukan RY (12) tewas dengan posisi tidur bersanding dengan ibunya di dalam kamar.
RY memiliki saudara kembar berinisial AKE yang saat kejadian diketahui baru bangun tidur. Siswa kelas 7 SMP inilah yang pertama kali meminta pertolongan warga.
"Anaknya kelas 1 SMP, kembar. Yang satu (RY) meninggal dengan mulut berbusa seperti ibunya di atas kasur," tegas Iswahyudi.
Korban sendiri dikenal warga sekitar merupakan sosok yang cukup baik, tak pernah diketahui mempunyai persoalan. Sehingga kematian tragis keluarga itupun sangat mengejutkan warga.
Kasus kematian satu keluarga ini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian. Ketiga jenazah sudah dibawa ke RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang menunggu proses autopsi.
"Motifnya masih kita selidiki, untuk jenazah sudah di rumah sakit menunggu persetujuan keluarga untuk bisa dilakukan autopsi," kata Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat kepada wartawan di lokasi kejadian.
(dpe/dte)