Awal Mula Warga Temukan Guru SD Malang Diduga Bunuh Diri Bareng Istri-Anak

Awal Mula Warga Temukan Guru SD Malang Diduga Bunuh Diri Bareng Istri-Anak

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 12 Des 2023 15:34 WIB
Polisi telah melakukan olah TKP rumah guru SD diduga bunuh diri bersama istri dan anaknya.
Polisi telah melakukan olah TKP rumah guru SD diduga bunuh diri bersama istri dan anaknya. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Sekeluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak ditemukan tewas diduga bunuh diri di rumahnya di Jalan Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Malang. Ketiga korban ini ditemukan oleh warga setempat setelah salah satu anak pasutri di rumah kontrakan itu keluar rumah meminta pertolongan.

Sekeluarga yang tewas itu antara lain sang ayah berinisial WE (44) yang berprofesi sebagai guru SD, sang ibu berinisial SU (40), dan seorang putri berinisial RY (12) yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua RT setempat Iswahyudi mengatakan, dirinya dihubungi warga setempat bahwa WE sekeluarga ditemukan tewas di dalam rumah kontrakan. Itu diketahui setelah salah satu anak korban yang berinisial AKE itu diminta oleh WE, ayahnya untuk keluar meminta tolong kepada tetangga.

"Jadi awalnya, salah satu anak korban (AKE) minta tolong warga untuk melihat bapaknya di dalam rumah. Anaknya pun keluar rumah, menuruti permintaan orang tuanya," ujar Iswahyudi ditemui di kediamannya, Selasa (12/12/2023).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Iswahyudi menjelaskan, berdasarkan pengakuan dari AKE, dia baru tidur sekitar pukul 08.00 WIB. Lantaran merasa aneh rumah itu terlihat sepi, dia menuju ke kamar orang tuanya.

Ada 3 kamar di rumah kontrakan itu. WE dan SU, juga putri mereka RY tidur di kamar depan yang sekaligus menjadi lokasi penemuan jenazah. Sedangkan AKE tidur di kamar tengah.

"AKE itu terbangun dan melihat jam sudah sekitar pukul 8 pagi. Kemudian ketuk pintu kamar ortunya. Dari dalam kamar bapaknya teriak agar AKE keluar minta pertolongan ke tetangga," lanjut Iswahyudi.

Kasus tewasnya satu keluarga ini sedang diselidiki oleh aparat kepolisian. Iswahyudi mengatakan, ketika warga masuk ke dalam rumah kondisi pintu kamar itu terkunci. Sehingga, warga kemudian membuka paksa pintu kamar.

Pada saat itu sebenarnya WE ditemukan dalam keadaan masih hidup. Sedangkan istri dan putrinya saat itu sudah meninggal dengan posisi tidur di atas kasur.

"Pintu kamar terkunci jadi dibuka paksa. Terlihat istri WE dan satu putrinya sudah meninggal dengan posisi tidur di atas kasur. Sementara WE terbaring di lantai kamar dengan bagian pergelangan tangan kiri tersayat," beber Iswahyudi.

Warga kemudian memanggil ambulans untuk membawa WE ke rumah sakit. Namun, nyawa WE tak tertolong.

"Saat ditemukan WE masih hidup, tapi darah sudah keluar banyak. Kemudian dibawa ke rumah sakit. Mungkin karena keluar darah banyak, kemudian meninggal. Ada luka sayatan di pergelangan kiri. Pisaunya juga ditemukan di sebelahnya tidur," sambungnya.

Kematian tragis keluarga WE cukup mengejutkan warga sekitar. Sebab, WE yang berprofesi sebagai guru SD ini dikenal pendiam dan tak pernah ada masalah.

"Orangnya baik, taat beribadah. Tidak pernah ada masalah cukup mengejutkan," pungkasnya.

Iswahyudi mengungkapkan bahwa WE bersama istrinya telah menempati rumah kontrakan itu selama hampir 7 tahun. Keduanya dikaruniai putri kembar.

"Punya anak dua, perempuan kembar. WE kerjanya guru SD. Kalau istrinya ibu rumah tangga serta jualan kue. Sudah 7 tahun ngontrak di situ," katanya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads