Guru SD Bersama Istri dan Anak di Malang Tewas Diduga Bunuh Diri

Guru SD Bersama Istri dan Anak di Malang Tewas Diduga Bunuh Diri

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 12 Des 2023 13:01 WIB
Guru SD di Malang bunuh istri dan anak
Polisi melakukan olah TKP di rumah WE. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak ditemukan tewas di rumahnya Jalan Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Kasus tewasnya satu keluarga ini sedang diselidiki oleh aparat kepolisian.

Sekeluarga yang tewas itu antara lain sang ayah berinisial WE (44), ibu berinisial SU (40), dan seorang putri berinisial RY (12) yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari keterangan warga yang dihimpun detikJatim, diduga sekeluarga itu bunuh diri. Hingga berita ini ditulis, masih belum ada keterangan resmi dari kepolisian.

Ketua RT setempat, Iswahyudi mengatakan, dirinya awalnya dihubungi warganya bahwa WE bunuh diri. Hal itu diketahui setelah salah satu anak korban berinisial AKE keluar rumah sekitar pukul 08.00 WIB. AKE diminta oleh WE untuk meminta pertolongan tetangga.

ADVERTISEMENT

"Jadi awalnya, salah satu anak korban (AKE) minta tolong warga untuk melihat bapaknya di dalam rumah. Anaknya pun keluar rumah, menuruti permintaan orang tuanya," ujar Iswahyudi ditemui di kediamannya, Selasa (12/12/2023).

Ketika warga masuk ke dalam rumah, kondisi pintu kamar terkunci. Sehingga, warga kemudian membuka paksa pintu kamar. Ketika ditemukan, lanjut Iswahyudi, WE masih hidup.

"Pintu kamar terkunci jadi dibuka paksa. Terlihat istri WE dan satu putrinya sudah meninggal dengan posisi tidur di atas kasur. Sementara WE terbaring di lantai kamar dengan bagian pergelangan tangan kiri tersayat," beber Iswahyudi.

Warga lalu memanggil ambulans untuk membawa WE ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong.

"Saat ditemukan WE masih hidup, tapi darah sudah keluar banyak. Kemudian dibawa ke rumah sakit. Mungkin karena keluar darah banyak, kemudian meninggal. Ada luka sayatan di pergelangan kiri. Pisaunya juga ditemukan di sebelahnya tidur," sambungnya.

Kematian tragis keluarga WE cukup mengejutkan warga sekitar. Sebab, WE yang berprofesi sebagai guru SD ini dikenal pendiam dan tak pernah ada masalah.

"Orangnya baik, taat beribadah. Tidak pernah ada masalah cukup mengejutkan," pungkasnya.




(irb/dte)


Hide Ads