Pneumonia Misterius Terdeteksi di Jakarta, Bagaimana Surabaya?

Pneumonia Misterius Terdeteksi di Jakarta, Bagaimana Surabaya?

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 08 Des 2023 01:00 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina di depan Gedung DPRD Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina di depan Gedung DPRD Surabaya. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Kasus pneumonia misterius mulai terdeteksi di Jakarta, bahkan 6 anak sempat terjangkit. Di Kota Surabaya belum terdeteksi kasus tersebut, namun ada antisipasi agar tidak sampai terjangkit ke warga.

"Untuk kasus di Kota Surabaya, sampai dengan saat ini belum ada laporan terkait temuan kasus yang diduga karena Pneumonia misterius," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Nanik Sukristina, Kamis (7/12/2023).

Meski belum ditemukan kasus pneumonia misterius, Dinkes Surabaya mengantisipasinya dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada seluruh fasyankes se-Surabaya agar meningkatkan upaya komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin dengan pendekatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meningkatkan kewaspadaan dini, serta meningkatkan standar dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di seluruh Fasyankes terutama terhadap kasus yang dicurigai pneumonia," ujarnya.

Dinkes Surabaya juga terus mensosialisasikan informasi terkait kewaspadaan terhadap pneumonia misterius dan pentingnya Imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV). Program Imunisasi Nasional ini diberikan sebanyak 2 kali untuk anak usia 2-11 bulan dan 1 kali pada usia 12-24 bulan sebagai upaya pencegahan penyakit pneumonia melalui fasyankes di masing-masing wilayah.

ADVERTISEMENT

"Menghimbau kepada fasyankes untuk melaporkan setiap penemuan kasus yang dicurigai pneumonia misterius ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam waktu kurang dari 24 jam," jelasnya.

Nanik mengimbau apabila ada yang memiliki riwayat perjalanan ke negara atau wilayah terjangkit dan mempunyai gejala sakit pneumonia, seperti batuk kering atau berdahak, demam lebih dari 38⁰ C, sesak nafas, nyeri dada ketika bernafas, kelelahan, nafsu makan menurun, mual, muntah dan diare, untuk segera melapor dan berobat ke fasyankes terdekat.

"Kami juga melakukan pemantauan perkembangan kasus dan negara terjangkit di tingkat global melalui website resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu https://kemkes.go.id/," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads