Waspada Pneumonia yang Jadi Penyebab Kematian Terbesar Anak-anak

Waspada Pneumonia yang Jadi Penyebab Kematian Terbesar Anak-anak

Neshka Rizkita - detikJatim
Kamis, 07 Des 2023 17:45 WIB
Ilustrasi Anak Pneumonia
Ilustrasi Anak Pneumonia/Foto: iStock
Surabaya -

Baru-baru ini beredar penyakit pneumonia misterius yang menggemparkan China. Penyakit pneumonia menyebabkan paru-paru penderitanya mengalami peradangan hingga gangguan fungsi.

Dilansir situs resmi Kementerian Kesehatan, pneumonia adalah peradangan akut jaringan paru yang disebabkan mikrooganisme seperti bakteri, jamur, dan virus. Pneumonia bisa menimbulkan gejala ringan hingga berat.

Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah. Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru. Akibatnya, alveolus dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara World Health Organization (WHO) menyebut pneumonia sebagai penyebab kematian terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis ketika menderita penyakit ini.

Gejala Pneumonia

Menurut situs Ciputra Hospital, gejala penyakit pneumonia berbeda-beda bergantung pathogen penyebabnya. Kebanyakan gejala radang paru-paru berkembang perlahan dan dalam waktu cukup lama.

ADVERTISEMENT

Tetapi, gejala radang paru-paru juga dapat cepat muncul bergantung penyebaran, penyebab, dan kesehatan penderitanya. Pneumonia dapat menunjukkan berbagai gejala sebagai berikut.

  • Batuk yang dapat menghasilkan lendir berwarna kuning, hijau, atau berdarah.
  • Demam atau menggigil.
  • Sesak atau napas cepat.
  • Nyeri dada yang bisa memburuk saat bernapas dalam atau batuk.
  • Kelelahan dan kelemahan.
  • Nyeri otot.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mual atau muntah (terutama pada anak-anak).

Penyebab Pneumonia

Bakteri penyebab pneumonia terbagi menjadi dua tipikal dan atipikal. Bakteri umum yang termasuk dalam organisme tipikal adalah pneumococcus, haemophilus influenzae, moraxella catarrhalis, group a streptococcus, dan organisme gram-negatif aerobik dan anaerobik lain.

Legionella, mycoplasma, dan chlamydia adalah beberapa bakteri umum yang ditemukan dalam organisme atipikal, yang biasanya ditemukan di lingkungan klinis. Radang paru-paru dapat menyebar di seluruh paru-paru atau hanya menginfeksi satu bagian. Selain bakteri, ada banyak faktor penyebab pneuomonia berikut.

  • Pneumonia virus, yaitu disebabkan oleh infeksi virus seperti coronavirus, parainfluenza virus, adenovirus, dan sebagainya.
  • Pneumonia aspirasi, yaitu disebabkan oleh zat berbahaya, seperti asap rokok, polutan, bahan kimia dan asap dari lingkungan.
  • Pneumonia jamur, yaitu disebabkan oleh infeksi jamur, seperti histoplasma, blastomyces, dan coccidioides.
  • Pneumonia di rumah sakit, biasa terjadi pada pasien dengan jumlah hari perawatan yang panjang di rumah sakit.

Konsultasi dan bantuan dokter sangat penting untuk menemukan penyebab yang tepat dari radang paru-paru. Sehingga bisa dilakukan penanganan penumonia berdasarkan penyebabnya.

Pengobatan Pneumonia

Pengobatan radang paru-paru disesuaikan dengan penyebabnya dan seberapa serius kondisi penderita. Dalam kebanyakan kasus, pengobatan akan berkonsentrasi pada mengendalikan gejala dan mencegah kondisi semakin memburuk. Beberapa bentuk perawatan yang mungkin digunakan sebagai berikut.

1. Antibiotik

Antibiotik digunakan untuk mengobati pneumonia bakteri. Antibiotik tidak dapat mengobati virus, tetapi dokter dapat memberi antibiotik jika pasien juga terinfeksi bakteri.

2. Obat Anti jamur

Pneumonia yang disebabkan infeksi jamur dapat diobati dengan obat antijamur.

3. Obat Antivirus

Pneumonia virus biasanya tidak diobati dengan obat, dan bisa sembuh sendiri. Namun, dokter dapat meresepkan obat antivirus seperti oseltamivir (Tamiflu), zanamivir (Relenza), atau peramivir (Rapivab) untuk mengurangi sakit dan tingkat keparahan penyakit akibat virus.

4. Terapi Oksigen

Dokter dapat memberikan oksigen tambahan melalui tabung di hidung atau masker di wajah jika kadar oksigen tubuh tidak mencukupi.

5. Cairan melalui Infus

Untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi, cairan dapat disuntikkan langsung ke pembuluh darah atau yang dikenal sebagai infus.

6. Pengeluaran Cairan

Dokter mungkin mengeluarkan cairan yang berlebihan di antara paru-paru dan dinding dada (efusi pleura). Ini dapat dicapai melalui prosedur bedah atau melalui kateter.

Pencegahan Pneumonia

Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit peradangan paru-paru. Berikut penjelasan singkatnya.

1. Vaksinasi

Menerima vaksin pneumonia dan vaksin flu sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter.

2. Terapkan Kebersihan

Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali makan, batuk, atau bersin.

3. Hindari Merokok

Hindari merokok dan siapa pun yang terpapar asap rokok karena merokok dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko terkena pneumonia.

4. Hidup Sehat

Sistem kekebalan tubuh akan menjadi lebih kuat jika menjaga kesehatan dengan makan makanan bergizi, tidur dengan cukup, dan berolahraga secara teratur.

5. Perhatikan Kebersihan Lingkungan

Hindari bahan kimia beracun dan polusi udara berbahaya karena dapat merusak paru-paru.

Itulah tadi beberapa informasi penting seputar penyakit Pneumonia yang saat ini sedang menggemparkan negara China. Jaga kesehatan dan jangan lupa untuk melakukan pola hidup sehat agar tidak mudah untuk terjangkit segala penyakit ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads