10 Contoh Teks Eksplanasi Berbagai Tema

10 Contoh Teks Eksplanasi Berbagai Tema

Nabila Meidy Sugita - detikJatim
Rabu, 06 Des 2023 15:00 WIB
ilustrasi komputer
Ilustrasi membuat teks eksplanasi/Foto: unsplash
Surabaya -

Teks eksplanasi merupakan teks yang memuat penjelasan secara terperinci mengenai suatu hal atau fenomena. Mulai dari fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.

Tujuan dari teks eksplanasi yakni untuk memberikan informasi yang jelas dan terperinci. Teks eksplanasi juga memiliki ciri-ciri dan struktur dalam penyusunannya.

Ciri-ciri Teks Eksplanasi:

  • Memuat istilah.
  • Informasi berdasarkan fakta.
  • Struktur kalimatnya padu dan koheren atau menunjukkan hubungan sebab akibat.

Struktur Teks Eksplanasi:

Dikutip respositori Universitas Siliwangi (Unsil), teks eksplanasi terdiri dari tiga struktur. Berikut penjabarannya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pernyataan Umum atau Identifikasi

Bagian ini berisi pernyataan umum mengenai topik bahasan. Bagian ini berisi latar belakang kejadian.

2. Urutan Sebab Akibat atau Proses Kejadian

Bagian ini menjelaskan tentang proses kejadian secara sistematis dari awal hingga akhir. Bagian ini juga dapat memuat rangkaian kejadian yang bersifat kausalitas atau memuat sebab-akibat.

ADVERTISEMENT

3. Interpretasi

Bagian ini mencakup simpulan dari topik yang telah dijelaskan.

Kebahasaan Teks Ekplanasi:

  • Menggunakan konjungsi hubungan waktu (kronologis), seperti ketika, sebelum, akhirnya, kemudian, dan lainnya.
  • Menggunakan konjungsi kausalitas, seperti karena, sebab, karena itu, oleh sebab itu, oleh karena itu, dan lainnya.
  • Menggunakan kata kerja tindakan, seperti bepergian, berkunjung, berwisata, dan lainnya.
  • Menggunakan terminologi atau istilah ilmiah.
ilustrasi komputerIlustrasi membuat teks eksplanasi/ Foto: unsplash

Contoh Teks Eksplanasi Berbagai Tema:

Contoh Teks Eksplanasi #1

Cara Kerja Sistem Pencernaan Manusia

Sistem pencernaan manusia merupakan suatu mekanisme kompleks yang bertanggung jawab untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Dalam teks ini, kita akan menjelaskan secara mendalam tentang cara kerja sistem pencernaan manusia.

Sistem pencernaan manusia dimulai di mulut, di mana makanan pertama kali masuk dan terkena enzim saliva. Selanjutnya, makanan bergerak ke lambung, di mana asam lambung bekerja untuk memecah lebih lanjut komponen makanan. Proses ini dikenal sebagai pencernaan mekanis dan kimiawi.

Setelah melalui lambung, makanan mencapai usus halus di mana penyerapan nutrisi terjadi. Dinding usus halus dilengkapi dengan vili dan mikrovili, yang bertugas menyerap nutrisi esensial seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Nutrisi yang diambil kemudian disalurkan ke dalam aliran darah untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.

Proses selanjutnya terjadi di usus besar, di mana air diserap dan sisa-sisa makanan diubah menjadi tinja. Fungsi usus besar adalah mengatur keseimbangan air dan mengeluarkan produk sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Sebagai contoh, bayangkan makanan yang Anda makan adalah sebuah sandwich. Di dalam mulut, enzim saliva mulai memecah karbohidrat di roti. Di lambung, asam lambung bekerja pada daging dan sayuran di dalam sandwich. Selanjutnya, di usus halus, nutrisi dari makanan tersebut diserap dan diangkut ke seluruh tubuh.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara kerja sistem pencernaan manusia, kita dapat menghargai kompleksitas proses ini dan pentingnya memelihara kesehatan pencernaan. Dengan pola makan seimbang dan hidrasi yang cukup, kita dapat mendukung fungsi sistem pencernaan untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Contoh teks eksplanasi ini dikutip dari situs resmi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

Contoh Teks Eksplanasi #2

Proses Terjadinya Pelangi

Pelangi adalah fenomena alam yang menampilkan spektrum warna-warni di langit. Pelangi biasanya terlihat setelah hujan atau saat ada kabut di udara. Pelangi terbentuk karena adanya pembiasan, pemantulan, dan penguraian cahaya matahari oleh tetesan air yang ada di udara.

Pembiasan adalah perubahan arah cahaya saat melewati medium yang berbeda, misalnya dari udara ke air. Pemantulan adalah pantulan cahaya saat mengenai permukaan benda, misalnya permukaan air. Penguraian adalah pemisahan cahaya menjadi warna-warnanya, misalnya warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Proses terjadinya pelangi dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Cahaya matahari yang datang ke bumi berupa cahaya putih yang mengandung berbagai warna.
  • Cahaya matahari tersebut kemudian memasuki tetesan air yang ada di udara dan mengalami pembiasan pertama.
  • Cahaya yang telah dibiasakan tersebut kemudian mengenai permukaan dalam tetesan air dan mengalami pemantulan.
  • Cahaya yang telah dipantulkan tersebut kemudian keluar dari tetesan air dan mengalami pembiasan kedua.
  • Cahaya yang telah dibiasakan kedua kali tersebut kemudian mengalami penguraian menjadi warna-warnanya.
  • Warna-warna tersebut kemudian mencapai mata pengamat dan membentuk pelangi.
  • Pelangi memiliki tujuh warna yang disebut dengan singkatan ROYGBIV, yaitu Red (merah), Orange (jingga), Yellow (kuning), Green (hijau), Blue (biru), Indigo (nila), dan Violet (ungu). Warna-warna ini disusun berdasarkan urutan panjang gelombangnya, dimana warna merah memiliki panjang gelombang terpanjang dan warna ungu memiliki panjang gelombang terpendek.

Pelangi merupakan salah satu fenomena alam yang indah dan menarik untuk diamati. Pelangi juga memiliki makna simbolis bagi banyak budaya dan agama, misalnya sebagai tanda perjanjian, harapan, kesuksesan, atau keberuntungan.

Contoh teks eksplanasi ini dikutip dari situs resmi Universitas Islam An Nur Lampung.

Contoh Teks Eksplanasi #3

Banjir

Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang berupa naiknya air pada suatu daerah dan menutupi permukaan daerah tersebut. Banjir bisa dilihat sebagai bagian dari siklus air, bagian dari air permukaan yang mengalir ke lautan. Lewat siklus air, dapat dilihat jumlah air permukaan dipengaruhi dari adanya curah hujan serta penyerapan air ke dalam tanah.

Secara alami banjir disebabkan karena curah hujan dan penyebaran limpasan dari hulu DAS, sementara itu ada pula banjir yang diakibatkan dari aktivitas manusia. Seperti penggenangan alam lewat hujan, tertahan karena tumbuh-tumbuhan, kemudian masuk ke permukaan dan mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Banjir alami bisa merugikan manusia jika terdampak secara langsung, di samping prosesnya yang memang tidak wajar karena adanya campur tangan manusia. Seperti membuang sampah sembarangan hingga membuat aliran air tidak lancar. Penumpukan sampah membuat air menggenang di suatu tempat tanpa bisa mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Kesimpulannya bahwa proses banjir bisa dimulai secara alami dan karena campur tangan manusia, hal ini tak lepas dari habitat hidup manusia yang merupakan dataran banjir dan bisa berdampak negatif akibat fenomena ini. Bukan karena banjir yang mendatangi manusia, justru manusia tersebut yang mendatangi banjir.

Contoh teks eksplanasi ini dikutip dari situs resmi Sampoerna University

Contoh Teks Eksplanasi #4

Arus Energi

Arus atau aliran energi bermula dari matahari sebagai sumber utamanya. Energi cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Oleh produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia yang diperoleh organisme digunakan untuk kegiatan hidupnya.

Setiap organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi. Pemasukan dan penyimpanan energi dalam ekosistem disebut produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem terbagi dua, yakni produktivitas primer dan produktivitas sekunder.

Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Produsen dan konsumen akan menggunakan sebagian dari energinya untuk aktivitas hidup seperti tumbuh, reproduksi, respirasi, dan sebagainya. Akan tetapi, sebagian lagi hilang dalam bentuk energi panas.

Energi masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Energi ini disimpan dalam bentuk zat organik yang dapat digunakan sebagai bahan makanan dan disebut produksi primer. Hal ini merupakan patokan (parameter) untuk menghitung seluruh arus energi yang melalui komponen biotik. Berdasarkan hal tersebut, dapat diperoleh ukuran jumlah kehidupan yang dapat didukung oleh suatu ekosistem.

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Tumbuhan berklorofil memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Sinar matahari yang ditangkap oleh tumbuhan itu berbeda-beda banyaknya. Hal ini bergantung pada ketinggian dari permukaan laut (dpl) dan penutupan oleh tumbuhan suatu daerah.

Sebagian kecil energi matahari diserap oleh klorofil dan digunakan untuk memproduksi molekul-molekul organik yang disimpan sebagai energi kimia. Kecepatan menyimpan energi kimia oleh tumbuhan disebut produksi primer kotor (PPK). Kurang lebih 20% dari PPK digunakan oleh tumbuhan sendiri untuk respirasi dan fotorespirasi. Sisanya baru disimpan oleh tumbuhan dan dikenal sebagai produksi primer bersih (PPB).

Energi yang tersimpan dalam makanan digunakan oleh konsumen untuk aktivitas hidupnya. Pembebasan energi yang tersimpan dalam makanan dilakukan dengan cara oksidasi (respirasi).

Organisme yang menggunakan energi cahaya untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik disebut fotoautotrof. Organisme yang menggunakan energi yang didapat dari reaksi kimia untuk membuat makanan disebut kemoautotrof.

Contoh teks eksplanasi ini dikutip dari situs resmi Brain Academy.

Contoh Teks Eksplanasi #5

Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan ialah suatu peristiwa dimana terdapat api dengan intensitas yang besar yang membakar lingkungan hutan baik sebagian atau keseluruhan. Kebakaran hutan tentunya akan mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan, tidak hanya hutan itu sendiri melainkan juga lingkungan sekitarnya.

Kebakaran hutan dibedakan menjadi 3 macam, antara lain kebakaran permukaan, kebakaran tajuk, dan api tajuk. Penjelasan dari masing-masing jenis tersebut, jadi kebakaran permukaan adalah kebakaran yang terjadi pada lantai hutan dan apinya sangat mudah menyebar namun masih tergolong mudah untuk dipadamkan. Selanjutnya kebakaran tajuk adalah kebakaran yang membakar tajuk tanaman pokok terutama pohon-pohon yang mudah terbakar. Terakhir adalah api tajuk, kebakaran ini akan membakar lapisan organik yang dibawah lantai hutan, kebakaran jenis ini terjadi dalam waktu yang sangat panjang dan perambatan apinya sangat lambat.

Kebakaran hutan terjadi karena adanya 2 faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Untuk faktor alam biasanya karena kekeringan jangka panjang yang mengakibatkan terjadinya percikan-percikan api, sedangkan faktor manusia biasanya karena kelalaian dan kesengajaan seperti misalnya membuang puntung rokok sembarangan, melakukan pembakaran liar dan untuk membuka lahan baru.

Kebakaran hutan mengakibatkan munculnya asap tebal pekat yang mengandung berbagai gas berbahaya yang tentunya sangat tidak sehat bila dihirup oleh makhluk hidup. Berbagai penyakit dapat terpicu akibat kebakaran hutan ini, antara lain ISPA, kanker paru-paru, asma dan penyakit pernafasan lainnya.

Kebakaran hutan menjadi peristiwa yang sering kali terjadi di negara kita, faktor alam dan kurangnya kepedulian kita menjadi pemicu terjadinya peristiwa ini. Untuk itu sudah semestinya kita menjaga lingkungan hutan kita mengingat hutan adalah paru-paru dunia yang mana sangat wajib kita jaga kelestariannya.

Contoh teks eksplanasi ini dikutip dari situs SMAN 1 Marikit.

Contoh Teks Eksplanasi #6

Bencana Banjir

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Biasanya banjir datang secara mendadak dan mengalir deras sehingga menghanyutkan benda-benda. Banjir bisa mengakibatkan beragam masalah seperti ekonomi, sosial, dan merusak sarana prasarana yang ada.

Banjir yang terjadi disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab terjadinya banjir adalah sampah yang menumpuk di sungai. Banyaknya masyarakat yang membuang sampah ke sungai membuat sungai menjadi dangkal. Akibatnya, aliran sungai menjadi tidak lancar. Saat hujan tiba, air akan meluap dan terjadi banjir.

Dampak yang diakibatkan oleh banjir antara lain kerusakan fisik, seperti jalan, bangunan, dan jembatan. Selain itu, banjir juga berdampak pada timbulnya berbagai penyakit dan memburuknya sanitasi lingkungan.

Sebagai warga masyaraka, kita harus ikut menjaga kelestarian alam di sekitar. Bencana banjir yang terjadi dapat kita cegah dengan perilaku yang memperhatikan lingkungan. Kita tidak boleh membuang sampah di sungai agar sungai tetap bersih dan terhindar dari banjir.

Contoh teks eksplanasi ini dikutip dari situs Mitra Insan Cendekia.

Contoh Teks Ekplanasi #7

Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau
bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di
daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di
daerah yang dikelilingi lautan luas.

Gempa tektonik terjadi karena adanya aktivitas tektonik, yaitu
terjadinya pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga
yang sangat besar. Gempa Bumi ini biasanya banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi karena pergerakannya kuat dan cepat

Sementara itu, vulkanik disebabkan oleh aktivitas magma
yang biasanya terjadi sebelum gunung api meletus. Gempa ini
menyebabkan getaran di permukaan bumi hingga mengeluarkan magma dari dapur magma.

Contoh teks eksplanasi ini dikutip dari situs Mitra Insan Cendekia.

Contoh Teks Eksplanasi #8

Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca, yaitu panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) dapat menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi.

Gas-gas yang ada di dalam efek rumah kaca antara lain uap air (H2O) dengan tingkat polusi 36-70%, karbondioksida (CO2), 9-26%, metana (CH4), 4-9%, ozon (O3), 3-7%, nitrous oxide (N2O), serta klorofluorokarbon (CFC) atau freon dan hidroklorofl uorokarbon (HCFC). Sebenarnya, gas-gas tersebut juga diperlukan agar bumi tidak terlalu dingin, Namun, sejak revolusi industri, gas-gas seperti karbondioksida, metana, dan gas berbahaya lainnya menjadi semakin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya semakin meningkat akibat ulah manusia.

Efek rumah kaca disebabkan antara lain (1) penebangan dan pembakaran hutan secara liar yang meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, (2) pencemaran laut yang banyak membuat musnah ekosistem di dalamnya sehingga laut tidak dapat menyerap karbondioksida lagi, (3) industri pertanian; pertanian dalam skala besar (industri) menggunakan pupuk yang sangat banyak. Pupuk yang dipakai tersebut melepaskan gas nitrous oxide ke atmosfer yang merupakan gas rumah
kaca, (4) limbah industri dan tambang industri seperti pabrik semen, pabrik pupuk, dan penambangan batu bara yang menghasilkan gas karbondioksida, (5) limbah rumah tangga yang menghasilkan gas metana dan karbondioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.

Contoh teks eksplanasi ini dikutip dari situs Mitra Insan Cendekia.

Contoh Teks Eksplanasi #9

Terjadinya Longsor

Longsor adalah peristiwa terjadinya gerakan tanah karena adanya pergerakan masa batuan/tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.

Longsor dapat disebabkan oleh alam. Tingginya curah hujan dalam waktu yang lama menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Setelah penguapan, maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah dan terjadi retakan di permukaan. Saat hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak. Selanjutnya, air masuk ke bagian retakan sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng. Setelah itu, timbul gerakan lateral dan terjadilah longsor. Untuk mencegah terjadinya longsor, kita harus menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak menebang pohon secara liar.

Contoh teks eksplanasi ini dikutip dari situs Mitra Insan Cendekia.

Contoh Teks Eksplanasi #10

Banjir

Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.

Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.

Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.

Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

Contoh teks eksplanasi ini dikutip dari situs SMA YKBB Leles Garut.


Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads