Viral pengemis elite yang ketahuan menginap seminggu di hotel Ponorogo. Kadinsos Ponorogo Supriyadi mengakui memang pendapatan para pengemis itu melebihi UMK Kabupaten Ponorogo yang di angka Rp 2.235.311,00.
"Anggap lah sehari dapat Rp 100 ribu kali 30 hari sudah Rp 3 juta," terang Supriyadi kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).
Supriyadi mengatakan pernah ada salah satu pengemis yang membawa uang Rp 4,5 juta hasil dari mengemis beberapa hari. Artinya, pendapatan pengemis di Ponorogo bisa dibilang cukup besar karena memanfaatkan belas kasihan orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, para pengemis itu juga datang dari berbagai kota, seperti Ngawi, Madiun, Magetan, Jombang dan Sragen. Salah satunya asal Jombang, pengemis yang ketahuan menginap seminggu di salah satu hotel Ponorogo.
"Artinya beberapa pengamen pengemis kenapa masuk ke Ponorogo? hasilnya lebih banyak di Ponorogo. Sesuatu yang ironis menurut kami tempat kita dijadikan ladang ilegal seperti itu," imbuh Supriyadi.
Menurutnya, yang terazia oleh petugas memang sudah langganan jadi pengemis dan pengamen di sekitar Alun-alun Ponorogo. Bahkan mereka tak jarang sudah tertangkap 3 hingga 4 kali.
"Sudah beberapa kali dilakukan penertiban itu ya susah, orangnya itu-itu saja," tambah Supriyadi.
Bahkan, dalam beberapa hari, usai mereka ditangkap dan diberi arahan, mereka tetap saja kembali lagi dan mengemis di Ponorogo. Meski sudah dilarang, tetap saja mereka melakukan aksi meminta-minta di Alun-alun Ponorogo.
"Dalam 10 hari kira-kira ada 20 orang pengemis, pengamen maupun lainnya. Hampir setiap hari kami menerima pengemis, pengamen," kata Supriyadi.
Supriyadi pun mengingatkan masyarakat agar tidak memberi uang ke pengemis dan pengamen. Pasalnya, meski petugas rutin razia, kalau masyarakat tidak ikut berpartisipasi maka akan susah.
"Kuncinya jangan memberi. Satpol PP dan Dinsos bergerak nggak akan selesai. Karena masih saja diberi uang, mereka akan kembali terus," pungkas Supriyadi.
(hil/iwd)